Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 48

Diposting oleh On Selasa, Maret 01, 2016

Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 48 yang tayang pada sabtu tanggal 2 maret 2016 Efsun berteriak minta tolong karena bahar tak sadarkan diri di kamar mandi. Bahar tak Akhirnya Hasret pun tiba ambulan juga segera datang. efsun menangis histeris. Hasret menenangkan efsun. lalu efsun ikut masuk ke ambulan. Bahar sekarat. Dan saat di Bahar sampai di rs, efsun semakin histeris. Hasret kembali menenangkannya dan menyuruh memberitahu nuran. Efsun dengan tergagap-gagap menelpon nuran. Saat tahu kabar itu nuran kaget dan menjatuhkan nampan gelas yang dibawanya.



Efsun di rumah sakit terduduk menangis di tangga. Kemudian Nuran dan ilyas datang. efsun langsung memeluk nuran mereka semua panik. Dokter datang dan memberi tahu Bahar sedang dalam masa kritis di ruang ICU. Nuran pun stress berat ia menanyakan kenapa ini  bisa terjadi. lalu Nuran menyalahkan hasret karena di rumahmu bahar jadi begini. Hasret berusaha menerangkan namun nuran masih saja emosi. Hasret pun menangis dan dia berjalan keluar dan menangis di luar rumah sakit. Lalu Ilyas mendatangi hasret dan bicara dengannya.

Setelah itu mehmet menelepon hasret. Hasret bilang tentang kejadian tersebut. mehmet langsung berangkat, dikala itu Fulya memanggilnya. Mehmet tak menggubris istrinya dan langsung tancap gas dengan mobil mewahnya. Kemudian Hulya keluar. Fulya bilang ada telepon dari hasret dan Mehmet langsung pergi. Mereka lalu memanggil necati.supir mehmet dan menanyakan apa saja yang dilakukan mehmet.

Sementara di rumah sakir efsun melihat bahar dari kaca ruangan bahar. Ia menyesal melihat adiknya tak sadar. ia meminta bahar bangun. (ia minta maaf,,, dikala itu ia membayangkan dikala malam bersama ates) ternyata mereka ga ngapa-ngapain. dikala itu efsun nampanyanya menyesal sekali

Ates ke rumah sakit dengan buru-buru. Ia pun sampai dan melihat efsun menangis. Kemudian ates menemui dokter dan menanyakan bagaimana kondisi bahar. Kemudian Mehmet sampai ia bertemu hasret di luar dan kemudian ia menemui efsun. Mehmet menanyakan semua yang terjadi. tampak nuran dan ilyas terduduk lesu.

Fulya bersama sopir mehmet mendatangi rumah hasret. Fulya pun mengetok pintu rumah hasret dengan berteriak. Ketika pintu dibuka, ia langsung masuk dan memanggil mehmet. mehmet. Bibinya pun marah dengan tingkah fulya yang tak sopan lalu ia mengulas bahwa bahar sedang krtitis di rs dan semua orang disana. Fulya pun serba salah sendiri, ia malu.

Di rs, ates duduk samping bahar yang belum sadar dan memegang tanganya. Nampak efsun memandang mereka dari jendela. nuran linglung. sementara mehmet dan hasret pun hanya bisa diam dan menunggu.

Kemudian di rumah, ates duduk sendirian dan datanglah bahar memanggil ates. Namun bahar pamitan. ia membawa koper dan pergi. Ates segera menarik tangan bahar dan bilang jangan pergi (apa ya ini.mungkin ini yang terjadi dalam alam bawah sadar bahar). Dan benar. bahar membuka matanya.  ada ates disanabahar tersenyum. Ates pun segera memanggil dokter. Efsun tahu dan berteriak pada ayah ibunya. ibu,,, bahar sudah siuman. Lalu dokter bilang bahar selamat dan kemudian nuran sangat berterima kasih sampai mencium tangan dokter itu. Semua orang tersenyum bahagia, juga efsun. Lalu hasret pun minta ijin pulang Mehmet akan mengantarnya

Sampailah hasret di rumah diantar mehmet. Di rumah bibinya nampak sedih dan menangis, ia bilang ke mehmet tadi malam istrimu ke sini dan mengobrak abrik rumah ini. Mehmet minta maaf atas kelakuan istrinya.

Sementara di rs, Nuran menunggu bahar yang masih istirahat. Juga ada efsun di ruang inap itu.  Nuran mengelus-elus rambut bahar. lalu efsun mencoba bicara dengan bahar. namun bahar tak mau melihat efsun. Efsun nampak nrimo menghawatirkan bahar. ia pun mencium kepala bahar bahar pun akhirnya luluh. ia juga menangis.

Di rumah attahan, mehmet sampai dan langsung memanggil fulya. Ia marah namun fulya juga sedang sensi. mereka pun bertengkar.

Sementara itu akhirnya bahar sudah boleh pulang. Ia sudah sehat pagi itu bahar menyisir rambutnya dan datanglah efsun. mereka pun ngobrol. Tak lama datanglah hasret membawa bunga. Awalnya nuran ga memperbolehkan Hasret masuk, namun karena efsun kemudian nuran memanggil bahar. Dan bahar pun berbincang dengan hasret.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »