Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 33 bercerita tentang Wija Efsun datang saat Hulya sedang mengamuk membakar pakaian. Nuran menghentikan Efsun dan bilang jangan kau pancing dia. Efsun diberitahu nuran bahwa tadi Muge kencan dengan alp.Sementara itu bahar ngobrol dengan bibi semra. Bibinya bilang hanya kau yang bisa menghentikan ates... bagaimana caranya? Tanya bahar. Dan bahar bilang ates hanya ingin membuat hasan masuk penjara. Dan bibinya bilang, lalu apa gunanya ates menyiapkan pistol di kamarnya... Bahar kaget.
Kemudian bahar ke kantor bertemu dengan mehmet. Mulanya ia membicarakan hubungannya dengan ates, dan mehmet pun merestui hubungan mereka. Saat bahar akan pergi, ia duduk lagi... kemudian bahar bilang bahwa ates punya masalah besar. Tiba-tiba adegan langsung menuju mehmet yang naik mobil dengan amarah membara, ia cepat cepat menuju rumahnya sambil berteriak ibu....ibu...
Mehmet langsung bertanya siapa yang melenyapkan tuan taifun dan istrinya... Hulya tahu dan bilang apakah hasan yang membunuhnya?.. Mehmet bilang taifun dan istrinya sudah dilenyapkan oleh ayahku. Nyonya atahan bilang jangan bicara ngawur... Namun mehmet tahu bahwa ibunya merasahiakan sesuatu. Ibunya mengelak dan menuduh orang lain. Mehmet pun berteriak diam. Ia bilang anak taifun melihatnya... ia melihat tato pembunuh.
Ibunya bertanya siapa putra taifun? Mehmet bilang ates.... ates saat itu masih kecil, dan selama ini ates mencurigai kita.. ates melihat dengan kepalanya sendiri saat ayah dan ibunya dibunuh. Namun Nyonya attahan tetap mengelak... Namun Mehmet bilang aku ingat kejadian saat itu saat polisi datang kerumah kita dan mengatakan sudah ditemukan jasad taifun dan istrinya.Nyonya attahan terus mengelak bahkan berkata ini fitnah. Mehmet emosi sampai dia menyampar barang di meja. Nyonya attahan bilang, ayahnya sudah mengorbankan semuanya untuk kalian. Mehmet semakin emosi, karena ayahnya hanya meninggalkan pertumpahan darah. Nnyoya attahan bilang, kau akhirnya sudah tahu... maka dari itu sekarang rahasia ini harus disimpan rapat-rapat... saat itu efsun mendengar dari balik almari.
Lalu muge datang.. dan bilang ada apa ini? Hulya mengajaknya masuk dan bilang tidak ada apa2.Sementara itu asin mengajukan pengunduran diri dari kantor mehmet.
Malamnya bahar pulang... ia bertemu dengan ates. Bahar bilang aku sudah tahu semua tentang ates, soal kau diancam oleh seseorang... dan bahar bilang aku minta maaf. Lalu nuran memanggil mereka, ia bilang ada tamu ni di rumah kita dari kampung halaman kita di merci. Saat itu guleser bilang bahar mirip dengan bahar... ternyata guleser tahu tentang hasret yang tak lain ibu bahar. Namun nuran segera mengarang cerita agar bahar tidak curiga.
Nuran pun mengatakan pada Guleser bahwa efsun adalah anak hasret. Guleser nampak ragu dengan kata-kata Nuran. Sementara itu ates sedang berdiam di pinggir danau. Lalu bahar menelponnya. Ates menjawab, sayang... ada apa? Aku memikirkanmu jawab bahar.
Lalu dirumah attahan, nyonya attahan sendirian di ruang makam malam. Ia kemudian menelepon seseorang... ia berkata pada seseorang.. kisah lama itu muncul lagi, ada saksi mata namanya hasan... singkirkan dia...
Sementara muge bersama ibunya berpelukan di kamar, mereka sepertinya sudah memperbaiki hubungan mereka. Hulya mengajak muge nonton film bersama. Sementara di rumah pondok, nuran dan efsun kasa-kusuk di dapur. Tiba-tiba guleser memanggil minta air, nuran diam... kemudian memberi guleser pergi. Kemudian efsun membicarakan tentang ates.
Sisi lain arda sedang ngobrol dengan temannya di restoran. Dan temannya melihat asin, lalu asin mendatangi mereka. Lalu asin bilang pada teman arda, tolong tinggalkan kami sebentar. Lalu asin bilang, ayah kesini tidak untuk minta maaf, asin bilang kau sudah salah, kau menghargai harga diri seorang gadis. Namun arda bilang bagaimana dengan harga diriku. Ayah hanya memikirkan gadis itu dan arda pun pergi.Di rumah mehmet bicara dengan istrinya... mereka membicarakan masalah taifun.
Di pondok nuran bahar memersiapka tempat tidur buat guleser. Mereka akan tidur di ruang tamu... Nuran bilang bagaimana kau nanti hidup, sewa rumah disini mahal. Kemudian Guleser bilang bukankah rumah di gilincik hil kosong, biar aku tinggal disana sementara. Nuran pun cari alasan agar guleser tidak tinggal disana. Bahar bingung... ia bilang kenapa rumah itu tidak dtinggali oleh guleser saja...Nuran bilang, itu rumah kita, rumah cadangan kita jika kita diusir dari sini... Guleser dan bahar terdiam.
Paginya nuran marah-marah karena guleser. Kemudian guleser bilang baiklah kami tidak akan menumpang, kami akan pergi dari sini.
Sementara mehmet masuk ke kamar efsun dan ia bilang ingin membicarakan sesuatu. Ia bilang, bahwa dan fulya akan pindah dari sini karena fulya terlalu banyak pikiran disini. Efsun yang sok bijak bilang... aku mau ikut dengan ayah... meskpiun rumahnya kecil sekalipun
Arda pulang dan memeluk neneknya, Muge juga ikut ikutan memeluk neneknya. Kemudian Mehmet dan Fulya datang. Mereka bilang pada Hulya kami pergi dulu... kemudian ibunya bilang mehmet jangan terbawa emosi, jangan bertindak gegabah. Namun mehmet bilang, semakin kami cepat pindah dari sini kami akan merasa lebih baik. Hulya nampak sedih karena kakanya pergi. Kemudian Hulya menyuruh muge masuk dan arda juga pergi. Saat itu Nyonya attahan juga mau pergi, ia mau terjatuh karena mungkin stress.
Pagi itu bahar bertemu dengan ates di depan kantor. Lalu bahar masuk dan bertemu dengan mehmet di lift, bahar bilang soal kasus ates dan mempercayakan semua pada tuan mehmet. Sementara Guleser pamit dan Ilyas akan mengantarnya ke terminal. Guleser menyalami nuran namun nuran membalasnya dengan tangan kiri.Efsun keluar dari rumah, ia dipanggil oleh nyonya attahan yang sedang duduk di ayunan. Efsun datang dan malah mengatakan keluarga ini akan hancur terpecag belah. Aku akan pergii juga, aku tidak menyangka akan berakhir begini... namun gaya efsun nampak senang menyindir nyonya attahan.
Baca juga Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 32