Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 22 bercerita tentang Saat Efsun pulang, Bahar mencegatnya, ia marah pada Efsun. Ia bilang kenapa kau berbuat seperti itu. Bahar masuk dan Efsun menyusulnya. Efsun pun beralasan dengan ini itu. Bahar tidak percaya bahkan saat Efsun mengambil hp untuk menelpon alp, Bahar menyampar hapenya. Bahar masuk kamar dan mengunci pintu. Kemudian Efsun malah marah-marah ia mengungkit masa kecil. Ia iri saat dibandingkan dengan Bahar. Dan Bahar tak mau kalah ia bilang, saat kau main aku bekerja dirumah seperti budak. Kemarahann kakak dan adik ini pun memuncak sampai kemudian Bahar bilang kau bukan kakakku lagi. Efsun pergi dan Bahar menangis di kamar tak percaya dengan apa yang terjadi.
Saat Efsun pulang, Bahar mencegatnya, ia marah pada Efsun. Ia bilang kenapa kau berbuat seperti itu. Bahar masuk dan Efsun menyusulnya. Efsun pun beralasan dengan ini itu. Bahar tidak percaya bahkan saat Efsun mengambil hp untuk menelpon alp, Bahar menyampar hapenya. Bahar masuk kamar dan mengunci pintu. Kemudian Efsun malah marah-marah ia mengungkit masa kecil. Ia iri saat dibandingkan dengan Bahar. Dan Bahar tak mau kalah ia bilang, saat kau main aku bekerja dirumah seperti budak. Kemarahann kakak dan adik ini pun memuncak sampai kemudian Bahar bilang kau bukan kakakku lagi. Efsun pergi dan Bahar menangis di kamar tak percaya dengan apa yang terjadi.
Saat efsun mau masuk rumah, ia berpapasan dengan Hulya dan fulya, efsun masuk dan tak menyapa mereka.
Sementara itu Nuran dan Ilyas sedang berpikir keras bagaimana mereka bisa selamat, mereka di rumah mereka malah nuran berencana memindahkan mayat itu dengan truk. Dan Ilyas pasrah.
Malamnya Bahar keluar jalan-jalan di sekitar rumah. Efsun tiba-tiba datang dan mengusir Bahar, kau lebih baik pergi dari sini. Saat itu bahar bilang pada efsun dan bilang bahwa ini terakhir kali kau akan melihatku Efsun, aku tak akan menganggapmu sebagai kakak lagi. Saat itu nampak jelas wajah tegas bahar mengatakan pada Efsun. Dan efsun pun nampak ciut dan menyesal. Saat Bahar meninggalkan Efsun, Efsun memanggilnya... ADIKKU.... namun Bahar tetap pergi. Efsun menangis, ia nampak menyesal dan menelepun ibunya, ia bilang ia kehilangan bahar, ia kehilangan saudaranya sambil menangis..
Bahar pun sepertinya ingin pergi dari rumah, ia bersiap-siap. Ia pergi dengan naik bus malam-malam sekali. Sementara itu Ilyas dan Nuran di rumah lamanya akan menggali kebun di mana ada mayat tuan yusuf. Nuran terus berdoa dan Ilyas menggali kubur.
Kemudian Fulya merenung di atas, Mehmet mendatanginya. Ia bilang ia ingin pergi dulu untuk menenangkan pikiran, ia tidak kuat dengan permasalahan di rumah ini. Mehmet pun pasrah, ia ke dapur, dan ternyata ada ibunya yang sedang membuat minum. Mehmet pun curhat bahwa istrinya ingin bercerai. Kemudian ibunya menghiburnya dan mengatakan ia tahu mengapa Fulya ingin punya anak sendiri, karena ia ingin seperti hasret (kekasih kahraman dulu-ibu kandung bahar). Kemudian Mehmet masuk kamar dan mengatakan pada fulya, kita coba sekali lagi, sepertinya metode bayi tabung.
Sementara Nuran dan Ilyas menggali kebun, ternyata Bahar datang. Mereka berdua gugup namun Nuran berusaha tetap tenang. Nuran menyuruh Bahar pulang namun Bahar tidak mau, ia bilang efsun mengusirnya. Bahar menanyakan apa yang kalian lakukan malam-malam begini di halaman rumah. Nuran beralibi, karena rumah akan digusur, ayahmu ingin mengambil bibit tanaman dana memindahkan di rumah baru. Lalu Bahar pun masuk rumah ke kamar lamanya. Nuran dan Ilyas bingung harus bagaimana.
Paginya Nuran marah-marah pada efsun karena perbuatan efsun rencana mengangkat mayat yusuf jadi gagal. Efsun beralasn pada ibunya, namun ibunya tahu sifat efsun, ia mengatakn efsun untuk jujur atau Nuran akan menghajar efsun wkwkw. Bahkan Nuran menyuruh Efsun meminta maaf pada Bahar. Sementara Ilyas berbicara dengan Bahar di rumah lamanya sembari sarapan. Kemudian ada petugas kota datang dan memberi tahu batas waktu meninggalkan rumah hanya tinggal seminggu setelah itu akan ada penggusuran.
Baca juga Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 21