Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Savitri Episode 16

Diposting oleh On Jumat, Januari 15, 2016

Sinopsis Savitri episode 16 menceritkana  Savitri memberitau suster kepala tentang keresahan hatinya. Dia ingin memberitahu Satya tentang kemampuannya melihat roh orang mati, "penting bagiku untuk memberitahunya. Dia harus tahu!" Suster kepala mendukung niat Savitri untuk memberitahu Satya, 'kau pikir Satya akanberhentii mencintaimu setelah tahu hal ini? Ataukah cintanya akan berkurang? Jika kau merasa begitu Savitri, maka kau tidak tahu seberapa besar kekuatan Cinta."

 sinopsis Savitri episode 16, Savitri episode 16, sinopsis Savitri episode 16, sinopsis Savitri 16, Savitri 16, Savitri episode 16, episode 16 Savitri, Savitri eps 16, sinopsis Savitri eps 16, sinopsis Savitri ep 16, sinopsi Savitri episode 16, sinopsisi Savitri episode 16, lihat cerita Savitri episode 16, sinopsis Savitri ep 16, sinopsis episode 16 Savitrii,

Savitri menyahut, "aku mengerti yang kau katakan, Suster Kepala. tapi aku benar-benar takut!" Suste kepala mengingatkan Savitri kalau cinta Satya sangat tulus dan dia poasti akan menerima Satya apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Suster minta Savitri percaya pad aSatya dan pada tuhan. Dia juga memberi saran agar sebaiknya tidak mengatakannya pada satya, "tapi kalau kau ingin mengatakannya, terserah padamu!"

Misti datang memberitahu Savitri kalau Satya menelponya. Sasvitri menatap suster kepala. Suster kepala menyuruh Savitri bicara pada Satya. Dalam telpon Satya menyuruh Savitri bersiap dalam 2 menit karena dia sedang datang untuk menjemputnya.

Arestanemi melapor pda Guru agung tentang Savitri dan Satyavan, "anda tidak perlu khawatir, aku sendiri yang menyuruh Savitri menerima satyavan dalam hidupnya. bagaimana bsia kita memisahkan mereka? jika takdir telah memyatukan mereka?" Guru Agung setuju, dia juga tidak ingin memisahkan cinta sejati savitrii dan satya, "mereka di takdirkan untuk bersama dalam kehidupan ini. Akan ada pernikahan, akan ada cinta.. tapi mereka tidak menyatu secara keseluruhan.."

Satya mengajak savitri kerumahnya untuk bertemu ayahnya. Dia memberitahu savitri kalau seseorang akan datang kerumahnya untuk menentukan tanggal pernikahan mereka. Saat melintasi jalan raya, Savitri melihat roh seorang wanita berdiri di tengah jalan menatapnya. Savitri pura-pura tak melihat wanita itu.

Tiba di rumah Satya, satya menunjukan seisi rumahnya pada savitri. Savitri menatap rumah itu dengan kekaguman. Sepanjang hidupnya, Savitri tinggal di biara, dia tidak tahu rasanya punya rumah, "aku merasa senang setelah aku bisa datang kerumahmu. AKu senang bisa melihat masa kecilmu. Senang sekali rasanya kau mempunyai kenangan yang begitu indahnya. Orang sepertiku ini tidak di takdirkan memiliki rumah. Satya tersentuh mendengar kata-kata Savitri.

Satya mengajak Savitri ke kekamarnya. Dia berkata kalau kamar dan rumah ini semua sekarang adalah miliknya, juga lemari kakeknya, gitar, laptop dan bola basket. Semua adalah milik savitri. Savitri terharu. Dia menangis. Satya menghapus airmata Savitri sambil berkata, "cukup! Kau tidak berhak menangis. Airmata ini adalah milikku. Jika kau ingin menangis, kau harus minta izin dulu padaku. Dan aku tiak akan pernah mengizinkannya.. tidak akan pernah! Sekarang tersenyum... ayolah, hapus air matamu!" Savitri tersenyum. Sastya senang. Dia ingin mengabadikan momen itu dan pergi untuk mengambil kameranya.

Saat Savitri sendirian di kamar Satya, roh wanita itu datang lagi. Savitri pura-pura tak melihatnya. Tapi Roh itu memohon pada Savitri agar membantunya, "aku mohon t9olonglah aku. Jika tidak dia akan celaka. Aku tidak tega melihat suamiku meninggal. Suamiku sangat men cintai aku., aku juga mencintainya. AKu tidak bsia melihatnya celaka hanya karena satu kesalahannya...." roh itu bercerita kalau suaminya seorang dokter, yang merawatnya karena penyakit paru-paru. Tapi penyakitnya tidak sembuh dan dia mati. Suaminya menyalahkan diri sendiri dan mau bunuh diri di hari ulang tahun pernikahan mereka.

Satya datang sambil membawa kamera. Dia mengagetkan Savitri. savitri kaget dan Satya minta maaf. Satya mengajak Savitri berfoto selfi. Roh itu menatap Savitri memohon bantuannya. Savitri bingung harus berbuat apa. Satya mengajaknya savitri bertemu sang ayah.

Di ruang tamu, telah datang berkumpul keluarga Rai Choudry, paman danbibi Satya. Tuan Rai Choudry sangat senang bertemu Savitri, dia memanggilnya puteri. Katanya, menantu perempuan adalah puteri di dalam rumahnya. Savitri tersenyum senang. Dia lalu mengambil tongkat tuan Choudry dan berkata kalau mulai sekarang dia akan menjalankan kewajibannya sebagai seorang puteri. Tuan rai choudry tak tahu harus melakukan apa, dia mengajak Savitri berdansa. Satya melihat ayah dan savitri berdansa dan menghampiri ibunya. Dia memberitahu ibunya kalau suaminya sedang berdansa dengan calon istrinya. Dia lalu mengajak ibunya berdansa

Baca juga Sinopsis Savitri Episode 15
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »