Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 9 bercerita tentang Mehmet Emir dan Bahar sedang membahas deskripsi pekerjaan yang harus dilakukan Bahar keesokan harinya. Saat selesai, Bahar keluar dari rumah dan mendapati Ates dan Efsun yang berciuman di depan pintu. Ates salah tingkah, dan Efsun terlihat senang karena bisa membuat Bahar cemburu. Bahar terlihat sangat sedih. Ates berkata bahwa ia dan Efsun sekedar jalan-jalan biasa, tetapi Bahar tidak menjawab.
Ates buru-buru pulang. Sesampainya Ates di rumah, ia tidak bisa tidur karena khawatir Bahar marah kepadanya. Ia mengirim pesan singkat kepada Bahar tetapi Bahar memilih untuk tidak menjawabnya.
Sementara itu, Ilyas baru saja pulang dan Nuran menyambutnya dengan gelisah. Ilyas berujar bahwa Osman sangat mencurigai Mehmet Emir sebagai dalang hilangnya Yusuf. Nuran sangat gembira dengan hal ini dan ia berharap Mehmet Emir dan Osman berkonfrontasi.
Ilyas geram dan (lagi-lagi) berjanji akan lapor polisi karena beban batinnya sudah sangat berat. Nuran, yang bingung, menelepon Efsun tengah malam dan minta Efsun menunggunya di pintu rumah. Alasan Nuran, ia mau berbicara hal yang penting. Padahal, Nuran juga sekalian ingin melihat-lihat kondisi di dalam rumah saja. Beruntung, Mehmet Emir tidak melihat Nuran, meski ia sempat menyapa Efsun.
Pagi hari. Surat kabar terbaru menampakkan wajah Bahar dengan tajuk Mehmet Emir Attahan punya Anak Perempuan. Mehmet marah dan meminta Ates untuk segera mengklarifikasi bahwa ada kesalahan. Bahkan, Mehmet segera mengadakan jumpa pers untuk menunjukkan keberadaan Efsun.
Di saat yang sama, bibi Ates justru memuji Bahar dan ia bilang sangat cantik. Ates bingung karena Mehmet marah-marah, dan ia harus meluruskan berita di surat kabar tersebut.
Bahar hendak berangkat kerja dan Nuran mengingatkan Ilyas supaya tidak macam-macam. Nuran berkata bahwa jika Ilyas masuk penjara, Bahar akan malu terutama ia baru saja punya pekerjaan. Bahar berangkat bersama dengan Mehmet Emir, sedangkan Efsun menghampiri sang ayah dan memperingatkannya supaya tidak bersikap aneh-aneh.
Efsun punya ide 'cemerlang' untuk membuat Ates tak menyukai Bahar. Ia menyuruh Alp menikahi Bahar. Alp tidak mau dan ia bilang ia hanya mencintai Efsun. Efsun pun berinisiatif memberikan Alp pekerjaan di kantor Mehmet Emir. Keberadaan mereka dilihat Cecil yang baru saja melamar pekerjaan, menggantikan posisi Sureya.
Tak lama, Efsun dan Alp sampai. Bahar, terkejut melihat keberadaan Alp. Efsun juga mengatakan kepada Mehmet kalau Alp itu pacar Bahar. Ates melihat Alp dan hanya menyapa sinis. Ternyata, Alp langsung mendapat posisi sebagai bagian keamanan. Alp masih saja mengomel karena ia bilang gajinya kecil. Efsun berjanji akan bicara kepada ayahnya, asal Alp mau menuruti semua kata-katanya.
Di rumah, Nuran masih saja berusaha membuat Ilyas mengurungkan niatnya. Ia berusaha membuatkan kopi, menemani duduk, memijat dan merayu supaya Ilyas tak mengungkapkan kebenarannya. Ilyas bersikeras. Nuran pun main gertak sambal dengan bilang bahwa dirinya lah yang seharusnya masuk penjara.
Nuran yakin sekali kalau Ilyas pasti tidak tega dan akan mengurungkan niatnya itu. Nuran mengenakan jaketnya dan keluar rumah. Ia mengaku kalau ia hendak ke kantor polisi padahal ia pulang kembali ke rumah lama.
Nuran kembali ke kediamannya. Sakine berusaha mengajaknya untuk mampir ke rumahnya, sekedar minum teh. Nuran menolak dan berkata jika ia sedang sedih dan ingin sendirian. Di saat yang sama, Osman menegur Ilyas dan bertanya apakah surat kabar itu berkata benar. Ilyas tidak menjawab dan (seperti biasa) gemetaran.
Baca juga Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 8