Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 8 bercerita tentang Dimulai Bahar berpamitan kepada sang ayah. Ia hendak berangkat ke kantor Mehmet untuk mulai bekerja. Ilyas merasa sangat bangga, tetapi ia yakin kalau Bahar tidak punya uang. Ilyas berniat memberikan uang tapi Bahar menolak. Ia tidak mau dan menyuruh ayahnya menyimpan saja uang tersebut.
Datanglah Efsun ke rumah sang ibu. Ia maunya pamer kartu kredit. Tapi Nuran tak tertarik, padahal Efsun mengatakan bahwa di dalam kartu kredit tersebut, uangnya banyak sekali dan Nuran bisa belanja apa saja. Nuran malah balik bertanya apakah Efsun mau menyuapnya karena ia tidak bisa membawanya ke rumah utama. Nuran mengancam Efsun dimana ia bisa membeberkan rahasia kalau Efsun bukan anak kandung Mehmet. Sebaliknya, Efsun juga bisa angkat bicara soal kematian Yusuf kalau Nuran sampai minta yang aneh-aneh.
Nuran makin marah. Ia menuju ke rumah utama dengan tergesa-gesa, diikuti oleh Efsun yang tidak suka dengan sikap Nuran ini. Bertemulah mereka dengan salah satu PRT kepercayaan Hulya. Ia mencegah Nuran masuk rumah utama, secara halus tentunya. Tapi Nuran bilang ia hanya ingin cari udara segar.
Bahar berangkat ke depot Sureya. Setelah bekerja sedikit, mereka ngobrol soal kepindahan Nuran ke rumah Mehmet. Lalu, Bahar ijin pamit untuk bekerja di kantor Mehmet Emir karena ia juga akan dapat beasiswa. Bahar sedikit sungkan dan minta Sureya memutuskan. Jika Sureya tidak mengijinkan, maka Bahar juga akan menurut. Sureya, yang sebenarnya keberatan, mengijinkan saja karena ia kasihan melihat Bahar. Sureya bilang ia sangat menyayangi Bahar dan ingin melihat Bahar bahagia. Sureya mengijinkan meski ia sangat sedih kehilangan Bahar di depotnya. Bahar senang dapat mengembangkan karirnya.
Kembali ke rumah keluarga Attahan. Hulya dan Fulya berencana akan ajak Efsun ke sebuah klub olahraga. Efsun yang sudah bersiap-siap segera turun. Bajunya norak dengan jaket bulunya. Fulya hendak mengingatkan tetapi dilarang Hulya yang membiarkannya supaya ia mendapat malu. Benar saja, mereka turun di sports club karena hendak main tenis.
Efsun malu berat karena semua orang menertawakannya. Efsun bilang kenapa ia tidak diberitahu kalau mereka hendak main tenis. Hulya meledek dengan sinis dan bertanya apakah Efsun bisa main. Efsun bilang ia hanya tahu.
Akhirnya, Efsun diajari instruktur, meski tak kunjung bisa. Hulya menertawakannya dan menantang ia main tenis. Jelas saja, Efsun yang berpasangan dengan Fulya kalah terus. Bahkan, Hulya sengaja mengembalikan bola secara keras ke badan Efsun hingga ia kesakitan. Efsun ngambek.
Sementara itu, Bahar sudah menunggu di kantor Mehmet dan siap bekerja. Mehmet memberikannya tugas, dan Bahar berhasil mengerjakannya dengan cepat dan akurat. Mehmet memujinya. Tapi, Mehmet minta Bahar untuk mengenakan baju-baju resmi karena ia akan sering rapat bersamanya.
Mehmet menyodorkan uang dan seperti biasa, Bahar menolak meski ia memang butuh uang. Mehmet bilang kalau Bahar tak boleh membantah perintah bos di hari pertama bekerja. Lalu, Bahar diantar Ates berbelanja. Sepulang dari belanja, seseorang memotret Bahar dari luar pagar.
Kepulangan Bahar disambut makian oleh Nuran yang tidak membelikan baju untuk dirinya. Percuma saja Bahar jelaskan, karena Nuran justru menyuruhnya untuk mengirim kue untuk Efsun. Saat Bahar datang, Efsun sedang kesal karena Hulya menceritakan kekonyolan yang dilakukan Efsun karena salah kostum, serta tindak tanduknya yang kampungan.
Efsun berteriak ancam Hulya dan ibu Mehmet, sehingga mereka naik pitam. Setelah Efsun masuk kamar, Bahar membela Efsun di depan keluarga Attahan. Berbeda saat dengan menghadapi Efsun, mereka mendengar Bahar dengan seksama. Hal ini karena Bahar berbicara dengan penuh wibawa.
Malamnya, Osman menelepon Ilyas dan minta ditemui di sebuah kafe. Osman bilang bahwa Yusuf benar-benar hilang dan terakhir terlihat di rumah Ilyas. Ilyas ketakutan setengah mati. Osman yakin bahwa Yusuf dilenyapkan, dan pelakunya ada di hadapannya.
Baca juga Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 7