Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 88 yang Tayang Minggu 6 Maret 2016 bercerita Kahraman tetap berlangsung di satu tempat serta bertanya pada setiap orang mengenai kehadiran Elif.Kondisi Ny Sultan sakit. Muchigan serta Celal berdiskusi mencari jalan keluar.Maksut berlangsung di sebuah daerah, dirinya hampir berkelahi dengan seorang pria.
Di kediaman Yorukhan, semua orang sedang duduk menuturkan kehadiran Kahraman yang tak di ketahui, Ny Kymet panik namun Yakub menenangkannya. Defne turun dari lantai atas serta hendak keluar, Ny Kymet menegurnya namun Defne beralasan serta tetap pergi, Ny Kymet berteriak memanggilnya namun Defne semakin saja pergi. Meryem menenangkan ibunya.
Kahraman berlangsung di tepi laut, ia merasa sakit pada bekas tembakannya. Ia berdiri di tepi tebing serta teringat ketika Elif tetap berstatus istrinya serta mereka duduk di tangga taman. Juga ketika ia bermimpi akan Elif.
Defne menemui seorang pria di dalam kendaraan beroda empat serta memberi sebuah tas padanya, pria itu lalu keluar seusai mendengar perintah dari Defne.
Di kantor Yorukhan, Canan menemui Selim di kabinnya serta Canan memuji pekerjaan Selim. Mereka lalu berangkat bersama.
Ny Kymet terkesan panik, Meryem melumeri tangan ibunya dengan minyak. Sukran berkata Yakub akan mencari Kahraman. Sukran lalu keluar menelpon Yakub, Sukran berkata keadaan Ny Kymet. Setelah bicara dengan Yakub, Sukran bicara sesuatu sampai membikin Ny Kymet pingsan.
Elif bangun dari pingsannya, ia semakin memanggil apakah ada orang di dekat situ. Elif berusaha melepaskan ikatan pada tangannya dengan menggesekan tali pada pinggir perapian.
Ny Sultan tak tabah lagi menunggu berita dari Elif, Muchigan menenangkannya. Muchigan berkata polisi telah mencari kehadiran Elif.
Ny Kymet sedang diperiksa tensinya oleh Sukran. Semua anak buah keluarga berkumpul. Kahraman berlangsung di sebuah daerah, ia merasa kesakitan pada lukanya. Seorang pria menyapanya serta Kahraman menanyakan kehadiran Elif namun orang itu tak tahu. Pria yang hampir berkelahi dengan Maksut tadi berkata berita pada Kahraman, Kahraman memberi nomor telponnya pada orang tersebut jika ada berita terbaru. Kahraman lalu pergi. Sedangkan di tempat lain, Elif tetap berusaha melepaskan tali pengikat tangannya.
Defne pulang kerumah, Ny Kymet curhat sambil menangis. Meryem berkata tak ada berita akan Kahraman.
Maksut mengambil setas uang dari pria yang tadi bersama Defne, di tol, ia lalu berlangsung masuk ke hutan. Maksut lalu menelpon seseorang serta HPnya lowbet.
Defne masuk kekamarnya serta menelpon pria itu menanyakan berita dari Maksut. Defne lalu menelpon Maksut namun telpon Maksut tak aktif.
Selim serta Canan berlangsung di pertokoan serta Selim mengangkat tak sedikit belanjaan.
Elif tetap berusaha melepaskan talinya. Kahraman berlangsung di perkampungan, Celal menemukannya. Akhirnya dengan perjuangan keras, ikatan tali Elif putus. Elif berusaha membuka pintu rumah yang terkunci. Maksut tiba di rumah, pria yang hampir berkelahi dengannya menonton kehadiran Maksut yang memasuki sebuah rumah. Pria itu lalu menelpon Kahraman. Sedangkan di dalam rumah, Elif tetap berusaha mencari pintu yang tak terkunci sampai ia menemukan jendela yang tak terkunci serta hendak keluar namun aksinya sekali lagi bisa di gagalkan oleh Maksut. Maksut membekap lisan Elif yang semakin berteriak.
Aysel menemui pria yang menelponnya kemaren di restoran pinggir laut.
Ny Sultan serta Muchigan menuturkan Maksut yang menyandera Elif.
Defne berlangsung mondar-mandir di kamarnya sambil berusaha menelpon Maksut.
Kahraman serta Celal berangkat kesuatu tempat, Kahraman bicara di telpon dengan seseorang. Kahraman menyuruh Celal menepi sebab ada urusan yang wajib dirinya selesaikan.
Di kamarnya, Yakub serta Sukran menuturkan mengenai Maksut serta Kahraman. Sukran menegurnya. Mereka lalu keluar kamar.
Elif kembali dalam sandera Maksut. Telpon Maksut berbunyi, Maksut membekap lisan Elif supaya tak bersuara. Defne menelponnya, Maksut memberi alamat pertemuan mereka pada Defne. Setelah bicara dengan Maksut, Defne bergumam mengenai Kahraman serta helikopter. Defne lalu menelpon sebuah nomor.
Kahraman dalam perjalanan. Sedangkan Celal bicara dengan seseorang di telpon sambil berlangsung kaki. Di kediaman Yorukhan, Ny Kymet semakin menangis. Defne berangkat keluar. Maksut berdiri di jendela, telponnya berbunyi dari Defne, Defne berkata helikopternya telah siap. Defne memberi nomor telpon kepten helikopternya serta Maksut mencatatnya pada koran. Maksut lalu membuka ikatan pada kaki Elif serta membawanya keluar.
Kahraman tiba di rumah persembunyian Maksut. Ia lalu mendobrak pintu. Kahraman masuk serta menemukan kerang Elif yang hancur. Ia lalu mendekati meja serta menemukan nomor telpon kapten helikopter yang di catat Maksut. Polisi tiba tp terlambat. Defne dalam perjalanan serta semakin bergumam mengenai Kahraman.
Di restoran, Aysel membuka bungkusan yang di bawa Selim, Selim bahagia sebab ibunya bahagia, mereka pun berpelukan. Pria yang tadi bicara dengan Aysel menonton Melec, ia lalu keluar serta memperoleh Melec. Di mobil, Defne semakin berdoa supaya rencananya berhasil.
Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 88
Diposting oleh Unknown On Jumat, Maret 04, 2016
Artikel Burung Lainnya:
Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 64 Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 64 yang tayang pada 11 Februari 2016 bercerita tentang Di meja makan taman, Meryem terus meli ...
Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 70Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 70 Maksut bicara dgn Elif, rencananya Maksut akan mengangkat Elif ke LN. Elif tdk bersedia krn ...
Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 58Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 58. Di kediaman Yorukhan, Kahraman bicara dgn keluarganya terkait masalahnya. Ny Kiymet menje ...
Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 103 (ANTV) Belahan Jiwa Kahraman Episode 103. Tayang Senin, 21 Maret 2016. Di kediaman Yorukhan, Elif menemani Toprak belajar. Sukran bergabung ...
Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 61 Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman Episode 61. Kahraman mengujungi rumah teman ibunya. Kahraman masuk ke dalam dan marah pada ibunya te ...