Niru membeitahu Sagar alangkah kuatnya gangaa. Dia rutin coba maju kedepan bahkan di ketika kesulitan, "kau juga wajib kuat semacam dia. Tak ada yang susah untukmu kemudian." Sagar mengangguk, "tapi kapan dirinya kembali, yah?" Niru tidak tahu wajib menjawab apa, tapi meyakinkan Sagar kalau Gangaa akan kembali bersama mereka tidak lama lagi. Niru memeluk Sagar serta berharap besok akan membawa andalan baru, "semoga kita mampu berjumpa Gangaa lagi."
Besok paginya, Heera serta Surili memutuskan akan mengirim anak-anak itu dalam kardus, "tidak ada yang curiga pada kita." Heera menyarankan supaya mereka menantikan hingga malam tiba sebab maysrakat mampu menciptakan masalah. Surili mengangguk setuju, "anak-anak ini tidak boleh tahu kemana kita akan membawa mereka. Tutp mata mereka serta ikat tangan mereka juga. Buat anak-anak itu bahagia dengan make upa serta segalanya. Kita wajib mengalihkan pikiran mereka." Surili lalu memanggil Kamini.
Gangaa terbangun. DIa mengintip keluar jednela. Di luar hujan. Gangaa kecewa sebab tidak bis berangkat sekolah di hari pertama, "aku telah menantikan kali ini semenjak lama. Aku rindu padamu tuan, nyonya, Sagar. Tolong bawa aku berangkat dari sini." Kamini datang membawakan makanan untuk Gangaa. Gangaa coba kabur dari pintu yang terbuka, tapi Kamini menangkapnya serta menyuruhnya makan. Gangaa memberitahu Kamini mengenai aturan yang wajib di patuhi janda, Seseorang wajib mandi dulu, melakukan puja, lalu boleh makan." Kamini menunjukkan baju berwarna warni pada Gangaa. Gangaa menolak. Kamini membujuk Gangaa, "tak ada seorangpun yang akan memberitahu nenek.." Gangaa tidak mau mncurangi nenek, "aku tahu itu!"
Seorang gadis memanggil nenek. Untuk sesaat nenek terkesan gembira sebab menduga yang memanggilnya merupakan Gangaa, tapi sehingga murung lagi ketika dirinya menonton gadis lain. Maharaj bertanya mengapa nenek tidak berangkat Snan di gangaa hari ini. Maharaj juga memnberitahu kalau semalam tidak seorangpun mampu tidur dengan nyenyak. nenek berharap tidak ada sesuatu yang kurang baik menimpoa Gangaa sebab dirinya hanya seorang gadis kecil, "anak gadis tidak aman brada di luar belakangan ini."
Gangaa meminta kamini melepaskan dirinya, "kau terkesan lembut, wanita itu terkesan sangat kejam." Kamini mengatakan kalau dirinya tidak mampu membantah wanita itu semacam Gangaa tidak bsia menentang neneknya. Gangaa terkejut, "Nyonya Surili lebih ketat dari nenek? Dia tidak mengizinkanmu keluar di siang hari juga? Ini salah!" Kamini berdiri di sana dengan diam, tidak menyahuti perkatan gangaa.
Nenek yakin ada musuh yang melakukan ini sebab tidak ada panggilan yang meminta uang tebusan, "siapa yang akan melakukan ini pada gadis sekecil gangaa?" Mehri menunjuk Prabha sambil berbisik, "dia kan tidak suka pada Gangaa sama sekali!" Prabha mendengar kata-kata Mehri serta membalas kata-katanya. Dia lalu menunjuk Omkar, "dia rutin memiliki persoalan dengan Gangaa, Gangaa juga rutin komplai mengenai dia.." Omkar tegang mendengar nenek memarahi Prabha, "tak ada seorangpun di rumah ini yang mampu melakukan dosa semacam itu. Kita semua orang baik." nenek lalu menyuruh Maharaj berangkat mencari tahu kehadiran Gangaa, "cari apa dirinya sempat bertengkar dengan anak-anak yang biasa ebrmain denganya?" Maharaj menurut, dirinya berangkat untuk cari tahu. nenek sangatlah mengkhawatirkan Gangaa.
Omkar menemui para penculik Gangaa serta menanyai mereka, "di mana dia? Apakah dirinya bersama kalian? Situasinya tidak mampu di kontrol lagi. Polisi sedang mencari dia. katakan padaku di mana dirinya serta aku akan membawanya pulang." Para penculik terkesan bingung, "kami telah menjualnya pada nyonya Surili." Omkar menampar mereka, "apa? Kau menjualnya? Kalian telah hilang akal? Aku tidak menyuruhmu melakukan itu!" Salah satu dari penculik itu mengeluarkan pisau serta mengancam OImkar, "cukup bermain drama! Kami hanya melakukan apa yang kau suruh. Berikan uang 60000 rupe pada nyonya Surili kalau kau ingin gadis itu kembali." Mereka juga mengancam supaya Omkar tidak membawa tangan pada mereka lagi alias mereka tidak akan mengampuninya. Para penculik itu peri. Omkar termenung bingung, "ini bukan yang aku inginkan. AKu tidak ingin anak itu ada di sana. Aku hanya ingin membikin imageku di mata niru menjadi lebih baik..."
Gangaa tetap tidak mau makan. DI duduk di tepi kawasan tidur, "apakah aku wajib nasib disini? Tidak bsiakan aku kembali kerumah? bagaimana aku akan nasib bersama mereka?"
Omkar tidak punya uang sebanyak itu, "aku wajib melakukan sesuatu. Jika ada yang menemukan petunjuk mengenai Gangaa serta membawa-bawa namaku jadi aku akan habis. Aku wajib memikirkan sesuatu. Gangaa wajib kembali serta tidak seorangpun yang meragukan aku."
Niru memeinta rahgav Ji supaya mencari hari yang lain untuk prose pengadilan yang sedang di tanganinya, "aku tidak dalam keadaan untuk melakukan apapaun." Madhvi menyuruh Niru makan sesuatu, tapi Niru menolak, "aku mengkhawatirkan Gangaa." Nenek mengatakan supaya Niru tidak bersedih, "tuhan akan mengatur segalanya dengan benar. Ayo makanlah.." Niru menurut. Prabha masuk kedalam rumah sambil memegang surat kabar. Dia membawa berita, "sekelompok preman telah melakukan penculikan anak-anak di kota kita. Mereka mengambil bagian tubuh mereka serta menjualnya. Dua anak telah di temukan tewas minggu lalu. Bagaimana apabila terjadi sesuatu semacam itu pada Gangaa?" Niru pribadi tidak berselera. Madhvi menyuruh Prabha aberhenti bicara. Niru menelpon Raghav Ji sambil beranjak berangkat hendak ke kantor polisi. nenek memarahi Prabha sebab bicara tanpa menonton situasi.
Omkar masuk kedalam rumah dengan terburu-buru, dirinya memanggil semua orang, "aku telah menemukan Gangaa! AKu telah melihatnya!" Semua orang terkejut serta sedikit lega.
Suili bai membayar penculik Gangaa dengan sejumlah uang. Mereka memberitahu SUrili kalau Omkar menanyakan Gangaa. Surili memberitahu mereka kalau Gangaa tidak akan berangkat dari tempatnya. Heera bertanya, "bagaimana kalau dirinya membawa polisi?" Orang-orang itu yakin kalau Omkar tidak akan melakukan itu apabila tidak ingin mendapat masalah, "dia tidak sebodoh itu!"
Niru, Raghav Ji serta Omkar melapor ke kantor polisi. Omkar memeritahu mereka apa yang di lihatnya, "saat aku mencari Gangaa, aku menonton dia. Beberapa orang membawanya masuk kedalam Van secar paksa serta membawanya pergi. AKu coab mengikuti mereka tapi aku kehilangan jejak. Aku tidak bsia menonton kemana mereka membawa dirinya pergi."
Gangaa menemukan jendela kecil diatas pintu. Dia punya ide. Dia membuka sepatunya serta membuangnya keluar lewat celah itu sambil berteriak, "adakah yang mampu mendengarku? Tolong keluarkan aku dari sini!
Baca juga Sinopsis Gangaa Episode 107