Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Gangaa episode 87

Diposting oleh On Jumat, Februari 26, 2016

Sinopsis Gangaa episode 87 bercerita Gangaa melakukan Arti sambil berdoa mohon pada tuhan supaya di beri kelancaran dikala ikut ujian. Omkar melakukan Arti seusai Madhvi serta Pulkit. Sudha hampir saja tersandung serta Omkar memeganginya. Dia lalu memperlihatkan nampan pengertian pada Sudha serta Pishi Ma. Sudha merasa tidak enjoy di perlakukan semacam itu olehh Omkar. Gangaa hendak mengambil nampan arti, tapi Prabha lebih dulu mengambilnya. Nenek menyuruh Gangaa pergi ke atas untuk memanggil Sagar. Kata nenek, “Sagar merupakan anak lelaki di rumah ini, dirinya wajib melakukannya lebih dulu.”


Sagar serta yash sedang menuju ke bawah ketika Gangaa datang. Mereka segera pergi. Gangaa tinggal. Gangaa melirik laptop serta terpikir untuk melanjutkan foto keyboardnya yang belum berakhir sebab di ganggu Yash. Dia mengeluarkan kertas, tapi laptopnya tertutup. Gangaa ingat bagaiman pak guru mengajarinya tutorial membuka tutupnya, “aku baru dapat mengambar jika dapat membuka tutupnya.” Gangaa membuka monitor laptop serta mulai menulis. Tiba-tiba ada bunyi berisi dari laptop. Gangaa tegang, “aku tidak menyentuhnya tapi mengapa dirinya nasib sendiri?” Gangaa menekan kunci serta bunyi berisik itu berhenti. Gangaa bimbang takut jika rusak gara-gara dirinya. Gangaa menekan kunci yang lain, monitor tiba-tiba menjadi hitam semua. Gangaa panik, “aku telah merusakkan laptop ini. Sagar tentu marah.” Gangaa terus memencet keyboard tapi sia-sia, laptop tentap mati. Gangaa terus tegang, “tuan membelinya dengan penuh kasih sayang. Sagar menyimpannya dengan baik, tapi sekarang rusak.” Gangaa mendengar bunyi Sagar mendekat, Dia segera sembunyi di balik daerah tidur. Sagar mengundang Yash bermain game di laptop. Yash yang takut ketahuan menolak dengan memberi argumen yang masuk akal. Sagar terkejut, “bagaimana kau dapat mengatakan faktor yang cerdas sekarang.” Gangaa punya pikiran yang sama, “Yash tidak sempat mendengarkan siapapun. Oh mungkin tuhan telah memberinya logika untuk menolong aku.” Yash serta Sagar kemudian keluar dari kamar itu.

Sagar memberitahu Pulkit serta Dristi/Babli jika Yash menolak bermain game di komputer. Mereka kemudian duduk serta bermain permainan “Berani & Benar”. Giliran Pulkit bermain. Dristhi bertanya apakah yang paling di sesai pulkit dalam hidupnya. Pulkit menjawab, “aku menyakiti papa dengan memperlihatkan lembar kualitas palsu. AKu mengharapkan suatu sepeda, tapi dikala ini dirinya bahkan tidka mau bicara denganku sebab apa yang telah aku lakukan.” Giloiran Yash. Dia terpilih “berani”. Dia wajib meari semacam Salman Khan. Yash beraksi semacam Salman. Gangaa menatapnya. Anak-anak sangat menikmati permainan itu. Botol kembali di putar serta dikala ini giliran Sagar. Dristhi menonton gangaa serta mengajaknya bermain juga. Sagar serta gangaa saling pandang. Gangaa menolak untuk ikut bermain, “aku akan melihatnya dari sini. Sagar memilih kebenaran. Pulki memutuskan untuk bermain putaran api. serta jawabanya berkisar mengenai Gangaa. Sagar tersenyum memikirkan bagaimana dirinya melarikan diri dari sekolah untuk bermain kriket denga Gangaa. Pulkit bertanya siapa kawan baik Sagar. Sagar menyebut nama Gangaa. Gangaa tersenyu lebar. Pulkit serta Dristi juga tersenyum. Sagar sadar dengan apa yang baru di katakannya. Gangaa merasa bersalah, “dia menganggapku kawan baik tapi aku merusakkaan laptopnya.” Yash meralat denga nberkata jika Sagar akan menyebut nama Sruti. Sagar kemudian mengulangnya, “aku salah menyebut nama orang lain.” Yash menyerigai. Sagar pergi dari sana.

Nenek kembali ke kamarnya. Dia sakit pinggang. Dia meminta Madhvi supaya tidak bernajak dari pemujaan. Nenek juga meminta Gangaa supaya tidak membikin keributan, “aku wajib kembali untuk duduk di pembacaan ramayana lagi.” Dia berbaring untuk istirahat sebentar. Gangaa menolong mengatur daerah tidurnya sambil berpikir, “Gangaa sangat marahh padaku sebab itu dirinya mengganti pernyataanya. I tahu aku kawan baiknya sebab itu dirinya menyebut namaku. Aku tahu itu. Aku tidak memberitahu Sagar jika aku merusakkan laptopnya. AKu wajib memperbaikinya jika tidak Sagar akan mendapat masalah. Aku tidak ingin menyusahkan dia.”

Esok pagi, pembacaan ramayana tetap berlanjut. Omkar serta Sagar pergi ke pasar untuk membeli sesuatu untuk pemujaan. Gangaa memutuskan untuk membenahi laptop Gangaa tapi nenek menyuruh Gangaa menolong koki. Gangaa mengambil nampan bersisi gelas teh serta memnyuguhkannya pada tamu. Gangaa memohon pada tuhan supaya melakukan sesuatu untuknya sebab sangat penting baginya untuk melakukan itu. Anak-anak kelaparan datang. Pendeta memberitahu nenek supaya tidak membiarkan orang pergi dari rumahnya dengan rasa lapar. Madhvi memberi anak-anak itu makanan serta selimut. Anak-anak ingin yang lain untuk orang tua mereka. gangaa mendapat wangsit untuk melakukan semua perkerjaan dengans atu kali jalan. Gangaa memberitahu nenek mengenai asa anak-anak. Nenek mengizinkan Gangaa pergi ke kuil untuk menemui orang tua anak-anak itu.

Gangaa meminta koki menyiapkan makanan dalam keranjang besar. gangaa lari ke kamar Sagar untuk mengambil laptopnya. Dia meletakan laptop dalam keranjang lalu menutupinya dengan kertas beberapa warna.nenek melihatnya serta bertanya, “kau mau pergi kemana dengan keranjang sebesar itu?” Gangaa dengan pintar menjawab jika dirinya akan memberi sedekah supaya mendapat tidak sedikit restu. nenek mengintip isi keranjang Gangaa serta menganggu. Gangaa pergi ke kuil. Nenek tersenyum.

Sampai di kuil, para orang tua mendapatkan sedekah Gangaaa serta memberkatinya. Gangaa kemudian mengambil laptop serta mencari toko yang dapat memperbaikinya. Dia bertanya pada seseorang, orang itu menuntun Gangaa.

Gangaa meminta pemilik toko supaya memeperbaiki laptopnya dengan cepat. Orang itu mengecek laptop serta mengatakan jika prangkat kerasnya telah rusak serta butuh anggaran 70 ribu untukk memperbaikinya.
Baca juga : Sinopsis  Gangaa episode 86
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »