Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 41

Diposting oleh On Senin, Februari 22, 2016

Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 41  bercerita tentang Pagi itu Mehmet termenung di rumahnya. Hulya mendatanginya. Mereka berdua tampak kecewa dengan kondisi keluarga mereka tetapi Mehmet paling tidak terhibur dengan kembalinya Hasret. Lalu Muge datang ia mengucap selamat pagi serta mencium mehmet. tetapi dikala ia Hulya menyapa Muge, malah muge tidak menggubris ibunya ia eksklusif menuju pada meja makan.


Sisi lain Fulya masuk ke kamar efsun diam-diam serta membuka hp efsun. Sepertinya ia mencari tahu soal Hasret Hem,.,ehem. efsun masuk serta Fulya agak terkejut, tetapi ia sukses membahas pada efsun mengapa ia membuka hp efsun.

Di rumah pondok, Nuran serta Ilyas makan, bahar datang serta pamit akan berangkat tetapi ibunya menggeretnya serta menyuruhnya makan dulu. Kali ini Nuran terkesan baik malah ia menyodorkan teh pada Bahar. Sayangnya Bahar tidak nafsu makan. Lalu ada telepon, nyatanya berita bahwa rumah sakine kebakaran. Semua menjadi panik. Lalu Bahar ijin pergi. diluar ia berpapasan dengan efsun. Efsun memanggilnya tetapi bahar acuh. efsun berteriak BAHAR!!! Akhirnya bahar berbalik serta merngeka adu mulut. Bahar telah terlalu kesal dengan efsun tetapi efsun seakan merasa tidak bersalah sama sekali. Bahar pun meninggalkannya serta efsun berteriak ga jelas. Nuran mendengarnya serta memarahi efsun. Nuran memaksa efsun masuk rumah tetapi efsun tidak mau, ia berani menentang ibunya. Dan efsunpun pergi. Kemudian ilyas datang. nuran bilang lihat tingkah anakmu efsun sekarang ia telah tidak urus, ia telah tidur dengan lelaki sebelum menikah serta dikala ini ia berani sama ibunya. Ilyas yang telah pusing dengan kasus hidup, ia pun membentak nuran.

Sementara itu Bahar naik bus umum, nyatanya Ates telah menguntitnya, ia juga naik bus serta mendekati bahar. Bahar yang telah kesal dengan ates, ia pun memilih menghindar. Ia bilang kenapa kau tetap mendekatiku.ates membahas tetapi Bahar terlanjur sakit hati dengan ates. Ia berteriak marah di dalam bus hingga semua orang melihatnya. Bahar turun dari kendaraan beroda empat serta ates mengejarnya.ates berusaha membahas tetapi Bahar bilang jauhi aku ates.

Sisi lain sakine sedang menelepon serta cecil keluar. Sakine bilang uang kita udah menipis kemudian anak guleser main di halaman rumah sakine melihatnya serta mengusirnya. ia pun segera berdoa al-fatihah. cecill serta guleser bingung. tetapi sakine meyuruh cecil untuk mengamini doanya. Dan kemudian bahar datang ia mengundang cecil berbincang. Cecil serta bahar pun berbincang di depan rumah mereka. Kemudian Nuran datang.

Lalu di pinggir pantai efsun berlangsung dengan hasret. mereka berkata banyak. Lalu mereka makan di perahuEfsun rewel soal makanan terhadap pelayan. Kemudian hp hasret berbunyi nyatanya Fulya yang menelepon.

Rampung berjumpa dengan hasret, efsun menemui cecil serta mereka ngobrol di daerah favorit mereka. di suatu jalan bukit kecil di kampungnya.Cecil bilang tadi bahar kesini. Lalu seusai usai berjumpa ibunya, efsun menemui cecil. Mereka ngobrol di daerah favorit lagi di pinggir jalan yang terja itu.

Sisi lain Nuran juga ngobrol di rumah lamanya bersama sakine serta guleser. Sakine bilang ia telah tidak punya uang apalagi untuk membangun rumahnya. Sakine menangis, nuran pun sehingga tidak tega. Nuran melepaskan gelang emas di tangannya serta menunjukkan pada sakine. Sakine sangat bahagia serta memeluk nuran.

Sementara itu bahar mendaftar di kampus, hingga wajib berdesak-desakan. Ia berjumpa dengan seseorang. Sepertinya teman lamannya. Laki-laki. Mereka pun akhirnya berbincang di suatu tangga taman kampus. Kawan laki-laki itu membelikan minum untuk bahar (maaf ya belum tahu namanya) kayaknya ni kelak ini dapat sehingga saingan ates Mereka berbincang bahar nampak sedikit cerita soal permasalahn hidupnya serta seusai cipika cipiki mereka berpisah.

Dan nyatanya seusai efsun pergi, Fulya menemui hasret. Sepertinya fulya takut akan kehilangan mehmet. Ia pun menanyakan terhadap hasret mengenai tujuan sebetulnya ia kembali. Mereka sedikit berdebat. Hasret membahas ia tidak ingin lagi dengan mehmet, ia hanya mau anaknya kembali. Hasret berangkat serta Fulya menangis.

Efsun pun berjalan-jalan dengan ibunya di dekat jalan laut. Efsun bilang bahwa ia merasa sperti anak asuh di keluarga attahan. Ibunya pun bertanya apa ayahmu tahu? Efsun bilang tidak... Kemudian efsun serta ibunya naik perahu serta mereka makan. Efsun marah-marah dengan pelayan karena memberinya buah persik. Kemudian efsun bilang aku tidak suka persik serta memberi ke hasret. Namun hasret bilang aku tidak dapat makan buah persik... lalu efsun bilang bahar juga tidak dapat makan buah persik serta hasret agak bingung.

Setelah itu Fulya menelepon Hasret... efsun sok ga tahu... ia bilang siapa tadi bu? Hasret menjawa fulya... kemudian efsun bilang dari mana ia mendapat nomermu? (padahal efsun sendiri yang kasih) emang dasar ni anak sukanya memperlawankan domba

Sisi lain bahar serta cecil pun curhat di depan rumah. Bahar bilang ates mau minta maaf. Cecil pun berkata... astaga...setelah semua ini... ates tetap mau menemuimu. Saat mereka ngobro snuran pun datang. Lalu nuran masuk serta bertanya pada sakine apa karena kebakaran? Sakine bilang rumahku dibakar orang. .. Lalu nuran bilang Hasret kembali.. nyatanya ia belum mati,,, ia akan mengambil efsun. Kemudian mereka mengobrol hingga kemudian sakine bilang kami telah tidak punya uang.. padahal kami tetap punya cicilan banyak... sakine menangis...ia bimbang wajib bagaimana. Kemudian Nuran melepas gelang emasnya serta menunjukkan pada sakine. Ia bilang juallah gelangku, kau dapat mengembalikan seusai kau punya uang. Sakine menangis serta berterima kasih pada nuran.

Sementara Bahar hingga di kampus serta mendaftar.. dikala ia mengambil formulir... ia berdesakan serta berjumpa dengan Onur. Kawan lamanya. Kemudian mereka mengobrol, Onur membeli minuman serta memberikannya pada Bahar.

Sisi lain Fulya menemui Hasret (efsun telah berangkat menemui cecil). Fulya bilang kami telah 20 tahun menikah dengan mehmet... serta Hasret membahas bahwa aku tidak bermaksud apapun aku hanya ingin efsun itu saja. Kau tidak butuh cemas Fulya. Hasret bilang jangan rendahkan dirimu Fulya... aku tidak peduli, rumahmu, mehmet.. aku hanya peduli putriku.

Bahar berbincang dengan Onur... kapan terbaru kita ketemu.. telah enam tahun sepertinya. Ternyata Onur telah sehingga dosen. Onur merupakan pemuda yang juga bersumber dari gilincik hil. Mereka kemudian menuturkan efsun. Setelah itu bahar bilang aku sedang tidak bersemangat harin ini. Onur pun bertanya apakah soal cinta... itu kelihatan sekali dari wajahmu yang murung. Kemudian Onur menghiburnya serta Bahar pamit.

Sementara itu Nuran telah kembali ke rumah. Ia bilang pada Ilyas bahwa kita wajib menemui ates sebelum semuanya terlambat. Saat itu efsun pulang tetapi tidak menonton pondok... Nuran memanggilnya. Efsun bilang aku sedang buru-buru bu. Nuran memaksanya efsun masuk, serta efsun menurut. Kemudian di dalam Nuran bilang kami akan mengurus pernikahanmu dengan ates. Efsun pun bilang... untuk apa... kehormatanku merupakan urusanku. Mendengar faktor itu Ilyas marah2 hingga membanting piring. Efsun pun malah melawan.. kini aku bukan anak kalian... aku hanya patuh pada aturan rumah attahan bukan disini. Nuran pun sedih pada efsun serta bilang apakah ini yang aku ajarkan selagi ini padamu!

Lalu cecil lagi belanja untuk restoran suraya serta bibinya datang. Bibinya bilang aku baru berjumpa dengan neriman...kawan lamanya...Sakine ingin cecil menikah dengan anak neriman. Namun cecil menolak... mereka pun malah bertengkar.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »