Sinopsis Efsun dan Bahar episode 36 yang tayang 19 Februari 2016 Efsun pulang serta ia berjumpa dengan bahar. Kemudian ates menelepon, ia mengundang berjumpa dengan Bahar. Dan bahar pergi... Nuran memanggil efsun, kemana bahar... ia berjumpa dengan ates. Dan mereka berjumpa di pinggir laut. Ates marah kenapa bahar memberi tahu persoalan pribadiku pada Mehmet emir. Bahar hanya ingin menolong ates. Mereka pun bertengkar habis-habisan. Kemudian mereka memutuskan untuk menuturkan semuanya di rumah.
Sementara itu Asin menemui cecil untuk menonton rumah yang akan ia sewa. Rumah itu sederhana serta tetap dalam perbaikan. Kemudian mereka berangkat ke toko kain di dekat rumah mereka. Dan mereka berjumpa alp yang sedang lewat. Alp menyapa asin,, baginda asin... ya... Alp juga kaget sebab ada cecil bersama baginda payau lalu alp pergi. Setelah itu cecil juga ijin pergi.Di RS Hulya menonton dengan kecewa ibunya terbaring tak sadarkan diri.
Sisi lain Nuran serta efsun jalan-jalan ke sentra kota. Nuran berjoget-joget menonton musisi jalanan menyanyikan lagu. Namun ketika nuran menyuruh efsun memberi recehan, efsun bilang aku ndak punya receh. Mereka pun lanjut jalan.
Bahar serta ates hingga di rumah. Awalmnya kemarahan mereka kini, tetapi Ates kembali marah. Begitu juga, akhirnya bahar melepas cincin tunangan mereka serta mengembalikannya pada ates serta bahar pergi.
Malamnya, di rumah pondok ada efsun, Nuran, serta Ilyas. Lalu Bahar pulang dengan muka sedih, ketika Nuran menanyainya bahkan bahar tak menjawab, ia berlangsung lemas masuk ke kamar. Kemudian efsun sok kasihan serta masuk menanyakan pada bahar ada apa? Bahar bilang ia telah putus korelasi dengan ates. Efsun sok merasa iba, tetapi ketika ia keluar dari kamar bahar ia mengelus dada sampil tersenyum. Kemudian efsun pergi.
Malam itu Ates stress, ia minum minum sendiri di rumahnya, Sementara bahar menangis di kamarnya hingga Ilyas masuk serta menghiburnya. Efsun memanfaatkan peluang ini.. ia segera berdandan bagus serta seksi. Ia naik taksi serta menuju rumah ates. Di rumah ates bahkan membakar arsip-arsip surat kabar kematian ayah serta ibunya.
Dan sampailah efsun ke rumah ates. Saat itu ates berharap bahar yang datang, dengan sempoyongan ia menuju pintu sambil menyebut nama bahar. Ternyata bukan bahar tetapi efsun. Namun ates yang telah setengah mabuk pun ga persoalan bukan bahar yang datang. Lalu mereka ke atas. Efsun menonton botol serta sok kaget... Ates juga menawarinya minum. Efsun mau tetapi sedikit. Kemudian mereka berbincang... bahkan sebab mabuk ates curhat mengenai bahar... Sampai ates tertidur di sofa.,,, ates mengigau nama bahar. Efsun pun akan pulang, ia menunjukkan jas untuk selimut...lalu akan pergi. Namun efsun berbalik... ia membangunkan ates.. efsun bilang akan membantunya istrihat ke kamar.
Dan sampailah ates di kamar dengan dibopoh efsun, ates eksklusif tumbang tergelepar di kasurnya. Efsun yang gerah panas pun membuka jaketnya. Ia menolong ates membenarkan posisi tidur, tetapi sebab ates mabuk... efsun merasa ada kesempatan... mulanya ia mencium kening ates.... ates semakin berkata bahar... kemudian bibir... serta mereka akhirnya... terjadilah..... Lalu paginya tersadar ia tetap merasa pusing... Ia kaget menonton efsun berada di sebelahnya tanpa sehelai baju.. hanya selimut.. Tiba-tiba bel berbunyi serta nyatanya bahar telah ada di depan pintu.