Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Gangaa episode 95

Diposting oleh On Selasa, Maret 01, 2016

Sinopsis Gangaa episode  95 . Nenek berakhir melakukan puja. Prabha menungguinya dengan wajah tetap di selimuti rasa heran atas keputusan nenek. Nenek berbalik menatap prabha serta berkata, "aku tahu apa yang kau pikirkan. Aku tahu sangat susah bagi semua orang untuk memahami keputusanku. Tapi apa lagi yang dapat ku lakukan? Jika aku tidak setuju jadi Niu tentu akan bertengkar denganku. Akan ada perdebatan serta aku akan menjadi orang jahat di mata semua orang." Prabha tertegun, "bibi mengalah supaya tidak terkesan kurang baik di mata semua orang?" Nenek mengelak, "tuhan telah berpihak padaku dengan jempol Gangaa yang terluka. Dokter mengatakan dirinya tdiak akan dapat menulis. Lalu mengapa aku tetap menentangnya? Dengan tutorial ini aku tetap dapat memenangkan kepercayaan Niru. AKu telah memukul dua burung dengan satu bola. Gangaa tentu akan gagal. Niru serta harapanku pun terkabul." Prabha tercengah tidak menyangkah jikalau nenek begitu cerdis. DIa cepat-cepat menyentuh kaki nenek serta memujinya, "bibi sangat pintar. Siapa bilang hanya orang yang berpendidikan saja yang pintar? Mereka tidak ada apa-apanya di bandingkan bibi..." nenek menyuruh Prabha berhenti bicara, "belajar keras Gangaa, semua persiapan yang di lakukannya, aku telah tahu hasilnya. Gadis ini tidak akan lulus ujian."



Gangaa bermain hujan-hujan, "aku akan lulus ujian. Hujan ini ialah restu dari Tuhan serta ayah. AKu janji aku akan belajar keras serta sekolah di sekolah sagar." Gangaa membayangkan dirinya menggunakan seragam sekolah. Madhvi serta Niru memujinya serta mengatakan jikalau seragam itu sangat tepat untukgangaa. Sagar datang serta mereka berdua berangakat ke sekolah bersama. Niru serta Madhvi mengayunkan tanganya. Bayangan Gangaa berakhir.

Gangaa tetap terbawa khayalannya serta tetap mengayunkan tangan ketika Sagar memanggilnya, "kau berkhayal lagi? Kau tidak akan lulus hanya dengan berkhayal." Gangaa yakin jikalau dirinya tentu akan lulus, "impianku akan menjadi nyata." Sagar menanyakan satu pertanyaa pada Gangaa. Gangaa butuh waktu lama untuk menjawabnya. Sagar mengatakan jikalau Gangaa akan gagal jikalau butuh waktu lama untuk menjawab pertanyaa, "kau wajib cepat." Gangaa bertanya, "bagaimana ini dapat menjadi persoalan bagimu apakah aku lulus alias gagal dalam ujian?" Apakah kau mulai mengkkhawatirkan aku? Kau bahkan tidak sempat punya pikiranyang baik mengenai aku. AKu telah membantumu dalam tidak sedikit hal, kompetisi layang-layang, drama serta semuanya tapi kau tetap mengatakn faktor kurang baik tentangku. kau sangat egois. Kau hanya memikirkan dirimu sendiri." Sagar menyangkal, "aku memikirmu juga. AKu tahu kau tidak kan lulus. Kau terluka lumayan parah. Pernahkan kau berpikir bagaimana kau akan menulis?" Gangaa luar biasa tanganya, "aku akan menulis." Sagar mengatakan jikalau Gangaa baru akan merasa sakit ketika dirinya menulis. Gangaa mengatakan jikalau dirinya tidak punya opsi lain tidak hanya lulus ujian, takpeduli apakah Sagar percaya padanya alias tidak, "Tak butuh mendukungku, tapi aku akan memperlihatkan padaku jikalau aku bisa. Sangat penting bagiku untuk lulis dalam ujian ini." Sagar menyebut Gangaa bandel. Gangaa tidak tahu bahwa tidak mungkin baginya untuk menuli sdnegan luka semacam itu, "dia bahkan tidak akan meminta bantuanku." Gangaa menasang wajah marah serta masuk kedalam rumah.

Esok harinya, Gangaa sedang melakukan puja ketika Omkar menghentikannya. Omkar menekan Gangaa di dinding serta bertanya, "apakah kau mengatakan apa yang terjadi kemarin pada semua orang?" Niru berangkat kemobil serta madhvi menjemput Gangaa. Omkar mengancam Gangaa, "aku akan membuangmu dari rumah ini jikalau kau bercerita pada orang lain. Kau tahu nenek sangat mempercayaiku. Cukup dengan segala yang terjadi di rumah ini. Kau akan tahu apa artinya nasib jikalau kau dibuang dari rumah ini!" Madhvi menonton apa yang di perbuat Omkar pada Gangaa serta bertanya dengans uara keras, "kakak ipar, apa yang kau lakukan?" Omkar serta Gangaa menatap Madhvi. Madhvi bertanya pada Gangaa apa yang terjadi. Omkar berbohong dengan mengatakan jikalau dirinya hanya mengucapkan selamat semoga Gangaa berhasil denga nujiannya, "dia telah belajar dengans angat keras." Omkar mengingatkan Gangaa supaya mendengar nasehatnya.Madhvi mengundang gangaa pergi, "kita wajib berjumpa kepala sekolah." Sebelum melangkah pergi, Madhvi tetap menatap omkar dengan tatapan curiga.

Setiba di luar, Madhvi bertanya pada Gangaa apa yang di katakan Omkar, "jangan takut! Kau boleh percaya pada tuan." Gangaa menceritakan semua yang di lihatnya di kuil, mengenai Sudha yang menampar Omkar, "menantu nenek bilang supaya aku tidak mengatakan semua ini pada siapapun. Apakah bibi Sudha bertengkar dengan menantu nenek?" Madhvi juga bingung, "mengapa bibi Sudha menampar kakakk ipar? Apa yang telah terjadi pada mereka?" Madhvi kemudian menyuruh gangaa melupakannya serta fokus pada ujiannya, "jangan katakan ini pada siapapun tergolong ayahmu. Aku akan memberitahu dirinya pada waktu yang tepat." Mobil keluar dari rumah ddengan madhvi serta gangaa di dalamnya.

Madhvi, Niru serta Gangaa masuk ke kantor kepala Sekolah. Kepala sekolah mengatakan jikalau dirinya tidak  dapat menunda ujian hanya sebab satu anak. Niru bertanya jikalau ada pilihan lain, "dia telah belajar keras serta siap mengerjakan ujian." Kepala sekolah menyarankan supaya mencarikan orang yang dapat membantunya menulis jawaban. Niu serta madhvi terkesan gembira. Gangaa binggung, "bagaimana mungkin orang lain menuliskan jawabannya untukku? AKu telah belajar menjawab semua soal." Niru membahas bahwa Gangaa akan memberitahu jawabannya pada pembantunya serta dirinya yang akan menuliskan jawaban itu untuk gangaa. Nitu mengucapkan terima kasih pada akepala sekolah serta menyerankan supaya menyuruh seorang guru untuk mengawasi gangaa untuk mengecek bahwa jawaban yang di tulis oleh pembantunya ialah jawaban yang di berbagi oleh Gangaa.   Kepala sekolah setuju. Gangaa tetap bingung.

Dristhi mendengar Gangaa menghapal. gangaa lupa nama ibukota India. Dristhi membantunya. Gangaa mengatakan bahwa dirinya wajib belajar keras supaya dapat sekolah di sekolah Sagar. Yash mendengarnya serta marah. Dia melempar bola kearah Gangaa, "kau akan sekolah di sekolah kami?" Gangaa mengangguk, "aku sekolah di sekolahmu." Yash memanggilnya pelayan, "gadis sepertimu tidak dapat boleh sekolah disekolah kami." Dristhi membentak Yash sebab mengatakan begitu pada Gangaa, "jangan menyebut dirinya pelayan lagi!" Gangaa menyahut, "tidak persoalan kau memanggilu pelayan, aku tidak akan menjadi pelayan hanya sebab kau memanggilku begitu. AKu akan masuk sekolah di sekolahmu saja." Yash merebut buku gangaa, "kau dapat masuk jikalau kau belajar." Yash kemudian mengangkat kabur buku Gangaa. Gangaa mengejarnya. Keduanya berebut buku di tepi tangga. Gangaa berhasil merebut bukunya, yash terpeleset serta jatuh dari tangga. yash berteriak memanggil ibunya. Semua orang datang.

Yash menyalahkan Gangaa. Gangaa mengatakan yang sebenarnya. tapi Prabha tidak percaya. Dristhi membela Gangaa, "Gangaa sedang belajar, Yash mengganggunya tanpa argumen serta merebut bukunya. Gangaa lalu mengambil buku itu kembali serta Yash terjatuh." Prabha tidak percaya serta tetap menyalahkan Gangaa. Madhvi meminta supaya mereka mengecek keadaan Yash terlebih dahulu, "aku akan mengoleskan kunyit di lukanya." Prabha ingin Maadhvi memarahi gangaa terlebih dahulu, "dia sengaja mendorong anakku! Kau akan menentang keponakanmu sendiri demi gadis asing itu? Ini salah!" Dristhi berangkat untuk mengambil kota P3k. Nenek bertanya pada Gangaa mmengapa dirinya mengejar Yash ketika dirinya mengangkat kabur bukunya? Aapakah kau bsia menulis dengan jempol terluka semacam itu?" Niru memberitahu nenek jikalau ada perkembangan baru, "gangaa tidak butuh menulis. Dia akan dibantu oleh penulis proxy yang akan membantunya menulis jawaban. Aku tahu siapa yang akan membantunya.."

Niru bertanya pada Sagar apakah dirinya mau menolong temannya? Nenek terkesan tegang, "aku telah mengangkat persoalan untuk diriku sendiri. Kuharap Sagar akan mmenolak untuk menolong Gangaa." Sagar tidak segera menjawab, dirinya terkesan berpikir keras
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »