Uttaran Episode 102 menceritakan Episode ini dimulai dikala ketika Meethi serta mendekorasi Rangoli. Mukta mengatakan, tampaknya semacam Rangoli yang sedang tersenyum. Mereka kemudian ngobrol panjang lebar. Mereka saling curhat mengenai kisah cintanya masing-masing. Mereka menceritakan kisah cinta rama serta sinta.
Lalu Mukta mengatakan, siapa nama pangeranmu Meethi? serta apa nama Pangeran itu? Meethi mengatakan, Wisnu... tetapi sekejap dirinya menyadari apa yang dirinya telah katakan ... lalu Meethi mengalihkan obrolan, ya Dewa Wisnu, orang yang mempunyai berkah Dewa Wisnu, yang akan menjadi pangeranku nanti. Namun sepertinya Mukta tahu bahwa Meethi terbukti punya kekerabatan dengan Wisnu. Ia pun menggoda, bukannya tadi kamu bilang Wisnu?
Meethi berbalik mengatakan, apakah kau mempunyai seorang pangeran di dalam hati mu?? Mukta mengatakan, aku berjanji tak akan memberitahu siapa pun soal itu. Dalam hati Mukta teringat Tej serta Nani yang telah menyusun agenda pernikahan.
Meethi malah berpikir mengenai Aman. Ia bertanya bagaimana kekerabatan mu dengan Aman ? bagaimana kabarnya? Mukta mengatakan, dirinya baik-baik saja. Aku telah tak mempunyai kekerabatan lagi dengan Aman kok. Lalu Mukta pergi, hatinya nampak pedih.
Sementara Damini serta Jogi bercakap, dikala itu Mukta berada di depan ruangan serta berhenti untuk mendengarkan dialog mereka. Jogi mengatakan, Apakah kau ingat Damini, bagaimana rumah ini rutin ada tawa Icha dengan Tapasya setiap ada festival perayaan. Sekarang Tapasya kita tak tahu kemana dirinya berada, serta Icha pun telah lupa bagaimana tutorial tertawa, ia terlalu sedih. Dan mereka pun berdoa.
Sementara Tej datang ke rumah meniup terompet dengan keras sembari bernyay-nyanyi. Semua orang pun memandangnya dengan sengit. Setelah membuat kisruh semua orang pun meninggalkannya.
Lalu Yuvi datang dengan wajah babak belur. Gunwanti bertanya apa yang terjadi denganmu. Yuvi mengatakan darah ini di sebabkan oleh ayah Mukta yang mencoba membunuh ku. Gunwanti mengatakan, Rathore? Ya jawab Yuvi mengatakan, dirinya merupakan orang yang mengerikan.
Sementara Mukta di kamarnya mengingat dikala Icha berusaha memohon terhadap Gunwanti untuk membiarkannya menonton Veer... Ia juga teringat dikala Nani menyarankan menikah dengan Tej Dan dikala Yuvi menganiaya dirinya. Ia ingat bahwa Ichalah yang selagi ini rutin menolongnya.
Lalu Mukta mencari nani serta mengatakan telah aku putuskan, Nani. Aku akan menikah Tej Singh Bundela. Aku akan berjuang untuk bunda Ma Icha memperoleh hak-haknya kembali sebagai keluarga Bundela. Aku siap berkorban untuk Ma Icha.
Nani sangat terkejut serta mengatakan, Mukta, apa kau ini sadar dengan yang kau ucapkan, cobalah untuk berpikir sekali lagi. Mukta menjawab aku telah pikir dengan berulang-ulang kali, besok temukan aku dengan Tej, pinta Mukta.