Malam itu resat pulang dari rumah “gundik”nya, ia hingga rumah serta telah ada keluarga berkumpul makam maam disana. Ada istrinya, endorgan, Selim serta Meltem. Resat mencium meltem kemudian istrinya, ia juga menyapa endorgan serta duduk untuk makan malam bersama. Endorgan sih rada menyindir pamannya itu tapi dengan halus. Kemudian istri resat pamit tidur sebab ia merasa pusing, sepertinya istri resat juga mencicipi sesuatu... mungkin ia berpikir bahwa suaminya mulai berselingkuh. Ia menah emosi di kamarnya.
Sementara itu baginda semsi (ayah vural) serta Leman istrinya sedang makan malam. Namun leman sambil sms-an dengan munir (selingkuhannya). Saat semsi pergi, leman menelepon munir tetapi tak diangkat. Lalu semsi masuk ke kamar vural serta menonton vural pingsan di kamar mandi, semsi berteriak memangil istrinya supaya segera menghubungi rs.
Kemudian di losmen, meriem mengobrol dengan kerim. Meriem meminta penjelasan ke Kerim kenapa kau mengorbankan dirimu untuk ini. Hanya untuk melindungi keluarga yasaran serta teman-temanmu. Namun Kerim belum dapat berkata kenapa ia rela “dikorbankan”. Sampai bibinya pun kembali memarahi Kerim, jangan menjadi lelaki pengecut. Saat itu Mukades menguping pembicaraan mereka di balik pintu sambil tersenyum senang. Rahmi memanggilnya pelan serta menyuruhnya masuk.
Lalu pagi itu Selim- Fatmagul serta keluarga mereka pindahan ke rumah yang kemarin. Dengan kendaraan beroda empat box mereka Rahmi mereka pun mengangkut barang. Saat hingga serta semua barang diturunkan, Kerim akan memindahkan kotak besar yang berisi barang fatmagul. Fatmagul berteriak jangan... kemudian malah fatmagul sendiri yang mau membawa kotak berat itu. Dan Rahmi pun segera berteriak, fatmagul kamu tak kuat, Mukades bantu fatmagul... Dan mukades datang pribadi membawa kotak itu bersama Rahmi. Mukades ini berotot juga ya ha ha. Saat pindahan itu, fatmagul teringat ketika ia bersama mustafa dulu juga bersiap dengan rumah barunya yang belum sehingga fatmagul menjadi sangat sedih.
Kemudian Mustafa telah berjumpa dengan Munir di suatu ruang pertemuan, Mustafa menandatangani suatu surat. Kurang tahu apakah ia akan diangkat sehingga pegawai alias gimana. Lalu endorgan datang ke kantor kan endorgan serta Munir di istanbul juga. (Oh iya baru nyadar... kan Endorgan, Selim, serta Kelurga Resat kan terbukti tinggal di Istanbul, perusahaan mereka juga ada di sana, ketika kejadian pemerkaosan kan sebab pertunangan Selim diadakan di desa daerah lahirnya selim dulu.. ingat kan pada awal episode dulu, Selim serta keluarga, juga Vural datang ke desa serta Kerim menjemput Vural). Endorgan kaget kok ada mustafa disini, kemudian Karim pun mengundang bicara empat mata dengan Endorgan.Saat itu Mustafa memanfaatkannya untuk membuka hp Munir.
Di rumah barunya fatmagul sedang memenami anak mukades bermain di dekat sungai. Meriem datang serta memanggil fatmagul, ia mendatangi fatmagul mengundang ngobrol. Fatmagul malah marah-marah... sebab kemenakan meriem merupakan salah satu pelaku kejahatan. Saat itu fatmagul menyebut keluarga yasaran, serta bibi meriem malah senang. Meriem menonton kemarahan fatmagul serta rasa tak terima. Meriem menonton semangat yang sama dalam diri fatmagul sama dengan semangat dirinya. Meriem ingin melawan keluarga yasaran serta berjuang untuk ketidak adilan, ia yakin fatmagul juga mempunyai jiwa semacam dirinya. Lalu tiba-tiba mukades datang serta menghentikan pembicaraan mereka. Fatmagul disuruh kembali. Mukades serta meriem berdebat. Mukades ini hanya mencari uang dengan memanfaatkan fatmagul tetapi meriem ingin keadilan bagi fatmagul serta tak takut dengan ancaman keluarga yasaran.
Kemudian ketika fatmagul kembali, Kerim mendapat telepon dari Mustafa. Ternyata mustafa sukses mendatkan nomor Kerim dari hp munir yang ia catat dengan cara diam-diam. Fatmagul mendengar serta menonton Kerim.