Sinopsis Gangaa episode 93 . Nenek menanyakan dari mana gangaa mendapat uang untuk membenahi laptop Sagar. Prabha buru-buru menyuruh Yash engabil dompetnya serta memeriksanya. Gangaa mengatakan dengan lantang kalau dirinya tidak akan sempat mencuri, "aku bekerja keras untuk nendapatkan uang itu. Ayah mengajariku tutorial membikin mainan dari kayu. Aku mendapat uang dengan tutorial itu saja." Semua orang terkejut. Niru mengatakan bahwa seseorang butuh keberanian untuk melakukan semua itu, "kau seharusnya tidak melakukan itu. Untuk mengerjakan pekerjaan semacam itu seseorang wajib memakai paku serta martil.
Bagaimana kalau hingga kau terluka?" Gangaa cepat-cepat menyembunyikan jarinya di balik punggung. Niru mengatakan lagi, "lain kali kau wajib bilang pada kami kalau ada masalah. Kami akan membantumu." Yash bahagia sebab laptop Sagar telah di perbaiki, "aku tidak butuh takut pada Sagar lagi." Nenek menyuruh Dristhi memanggil Sagar supaya mengecek laptopnya apakah dapat beroperasi dengan baik alias tidak. Prabha mmemberitahu kalau Sagar tidak ada dirumah semenjak pagi.
Sagar tetap berusaha membujuk turis supaya menunjukkan sepeda Gangaa padanya. Akhirnya sebab iba, mereka mengembalikan sepeda Gangaa. Sagar mengucapkan terima kasih serta ingin mengembalikan uang mereka. Tapi turis-turis itu menolakm "hidup tidak ternilai harganya. Aku terlihat dengan anak itu. Dia telah melakukan pekerjaan yang sangat luar biasa. Dia telah memberi kami kenangan seumur hidup. Gadi sindia kecil itu terbukti sangat hebat." Sagar mengangguk setuju serta mengucapkan terima kasih. Lalu dirinya berpamitan serta pulang.
Tak seorangpun di rumah yang tahu Sagar berangkat kemana. Nenek menerka Sagar sedang bermain dengan teman-temannya. Sagar timbul serta eksklusif naik ke lantai atas. tapi madhvi memanggilnya. Sagar kaget, dirinya cepat-cepat membuang sepeda Gangaa di belakang tanaman. Dia berbohong pada ibunya dengan mengatakan kalau dirinya berangkat main dengan teman-temannya serta meminta maaf. Niru mengingatkan Sagar supaya tidak melakukan sesuatu yang akan membikin dirinya rugi di masa depan. nenek menyela, "sudahlah, Sagar past lapar." Sagar malah bertanya mengenai Gangaa. Nenek menjadi kesal sebab Sagar kembalii semacam semula lagi, yaitu bersahabat dengan Gangaa.
Gangaa coba untuk belajar. DIa bimbang mengenai mengapa bumi lingkaran tapi yang lain-lainnya punya bentuk yang berbeda. Sagar tersenyum mendengarnya logikanya. Dia menghampiri Gangaa serta menjelaskannya dengan memberi perumpamaan. Gangaa menyahut sedikit-sediki. Sagar menatapnya. gangaa bertanya mengapa Sagar menatapnya begitu, "apakah aku wajib belajar di daerah lain?" Sagar hendak membalas ucapan gangaa tapi dirinya ingat apa yang telah di perbuat Gangaa untuk membenahi laptopnya. Sagar bertanya mengenai jempol Gangaa. Gangaa kaget, dirinya tidak menyangka Sagar tahu mengenai itu. Sagar menjawab kalau dirinya bsia menonton segalanya, "apakah sakit sekali?" Gangaa heran, 'apakah kau mencemaskan aku? Tidak mungkin. Kau tidak mengkhawatirkan siapapun sebab itu kau berangkat tanpa memberitahu siapapun. kau juga merbohong pada semua orang kalau kau berangkat bermain. Kau bahkan tidak ada di rumah dari pagi." Giliran Sagar yang kaget sebab Gangaa tahu kalau dirinya bohong. Gangaa berkomentar, "aku tahu segalanya mengenai dirimu, aku bahkan tahu kapan kau berbohong. Katakan padaku, kemana kau berangkat seharian ini?" Sagar menyuruh gangaa turun serta mengecek tanaman yang ada di dekat tangga, "kau akan mengerti semuanya."
Gangaa menurut. Dia turun kebawah sambil berguman, "apa yang wajib di lihat di pot bunga? Dia tentu telah menyembunyikan sesuatu." Gangaa mengecek semua pot tanaman. Sagar mengawasinya dari atas. Gangaa akhirnya menemukan sepeda di belkang tanaman. Dengan penuh rasa haru dirinya memegang mainan itu, "bagaimana dapat ada padanya?" Gangaa menatap Sagar yang berdiri mengawasinya, "kau berangkat menemui turis untuk mengambilnya kan?" Sagar mengangguk. Gangaa menuduh, "ini artinya kau mencemaskan aku." Sagar menyahut, "kau menjual mainan favoritmu untuk membenahi laptopku. Ini artinya kau juga mengkhawatirkan aku." Gangaa terdiam semacam berpikir, lalu dai mengatakan kalau dirinya tidak mau menyimpannya lagi, "aku telah menjualnya. Aku telah mengambil uang dari mereka. Kita tidak boleh mengambil apa yang telah kita jual."
Sagar bertanya, "berapa harga mainan itu?" Gangaa menjawab, "aku tidak dapat mengatakan harganya. Ayah membuatnya dengan penuh kasih." Sagar mengangguk paham, " ini yang aku katakan. Kata mama, berbagai barang tidak ternilai. Ini juga tidak ternilai harganya sebab telah di buat oleh ayahmu dengan penuh cinta. Ambillah! Jangan bicara mengenai harga diri. kau telah membenahi laptopku serta aku memperoleh ini untukmu. Kita impas sekarang!" Sagar bergegas menuruni tangga serta pergi. Gangaa menatap kepergian Sagar sambil berpikir, "aku tidak mengerti Sagar. Dia bertengkar denganku, mencemaskan aku, peduli padaku serta membantuku dalam segalanya. AKu hanya tidak mengerti dia. Aku memperoleh sepeda ini kembali. AKu wajib berangkat ke kuil."
Sudha datang ke kuil. Ini merupakan hari ekadsi. Omkar juga berangkat ke kuil. Dia menepuk bahu Sudha serta mengagetkannya. Omkar menyapa, "aku melihatmu dari jauh. AKu datang kesini apabila aku ada di kota ketika ekadsi." Omkar menonton pendeta serta memberinya salam. Pendenta menyerahkan thaal pada Sudha. Sudha cepat-cepat menyelesaikan pujanya serta bergegas pergi. Omkar datang dari arah uuyang lain serta sengaja ingin menabraknya. Thaal puja Sudha terjatuh. Sudha bergegas melarikan diri dari Omkar. Omkar mengejarnya hingga tersudut di dinding.
Omkar bertanya, "mengapa kau lari dariku? Mengapa kau tidak datang kerumah kemarin hari ini?" Sudah menyuruh Omkar melepaskan dirinya serta pergi, "kalau tidak akau akan berteriak memanggil orang-orang serta menghinamu kalau kau tidak melepaskan aku." Omkar menekan tubuhnya ke tubuh Sudha. Sudha mulai berprasangka kurang baik padanya, "ini menandakan kalau aku salah tentangmu." Omkar mengangguk, "bagaimana dapat salah? Kau memahami aku dengan sempurna." Sudah semakin berusaha melepaskan diri tapi sia-sia. Omkar berkata, "kau seharusnya gembira sebab ada pria yang ingin mewarnai hidupmu yang menyedihkan. Lagi pula kau hanya seorang janda." Sudha marah mendengar kata-kata Omkar serta menampar wajahnya dnegan keras. Gangaa menyaksikan itu.
Omkar terkejut di tampar begitu. Sudha membentak Omkar, "kau tidak tahu nilaimu sendiri. Kau tidak berguna. Jangan berani melakukan faktor sepert ini lagi!" Omkar tertegun menonton Gangaa. Pikirnya, "aku wajib menghentikan anak itu, kalau tidak dirinya akan mengatakan yang sebetulnya pada orang rumah." Gangaa takut menonton Omkar yang datang menghampirinya. Dia bergegas berlari pulang. Omkar tidak bsia mengejarnya. Onkar cemas, "dia akan mengatakan semuanya. Dia akan mengatakan segalanya. Aku wajib menghentikan dia!"
Koki membikin pakoras. Prabha memakan satu serta lidahnya terbakar sebab tetap panas. Niru mengodanya. Prabha meminta koki membikin pakoras yang agak dingin lain kali. Nenek menarik hati Prabha, "koki, lain kali kau wajib membikin pakoras dalam air dingin untuk prabha."
Gangaa tiba di rumah. Di amemutuskan untuk menceritakan segalanya pada Niranjan