Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Gangaa Episode 91

Diposting oleh On Sabtu, Februari 27, 2016

Sinopsis Gangaa Episode 91 bercerita Gangaa takut menonton 2 orang pemabuk yang menghampirinya. Pemabuk itu menyebut Gangaa pencuri. Dhristi sangat cemas memikirkan Gangaa, "ini telah larut. tidak ada seorangpun di luar. bagaimana kalau ada yang mengangkat berangkat Gangaa? Paman serta bibi tidak ada di rumah juga. Nenek tidak akan berubah pikiran serta papa juga tidak akan mau menawarkan kunci pintu. AKu tidak tahu apa yang akan terjadi." Dengan tegang Dhristhi beranjak pergi. Sagar memikirkan ucapan Dristhi, "apa hasil kalau seseorang mengangkat berangkat Gangaa??"


Melihat kepandaian Gangaa memanjat, dua pemabuk itu memutuskan untuk memasukkan Gangaa sebagai anak buah mereka. Mereka merupakan kelompok pencuri. Gangaa mendengarnya serta cepat-cepat memanjat pipa. Salah satu pemabuk itu luar biasa kakinya.

Sagar mondar mandir dengan cemas memikirkan Gangaa, "pintu terkunci. Paman menyimpan kunci itu. Gangaa yang malang akan tinggal di luar sepanjang malam. Dia tentu ketakutan. Aku wajib melakukan sesuatu." Sagar mengambil pisau dari dapur. Dia berguman, "jangan khawatir, Gangaa. Aku akan datang menyelamatkanmu apapun yang terjadi!"


Pemabuk itu luar biasa kaki Gangaa. Dia coba untuk membebaskan kakinya dari pegangan mereka tapi akhirnya mereka sukses luar biasa Gangaa turun. Mereka menutup verbal Gangaa serta membawanya berangkat dengan paksa. Sagar tiba di balkon serta memanggil Gangaa. Tak ada jawaban, serta Sagar tidak dapat memanggil lebih keras lagi. Sagar ingat bagaimana Gangaa telah kabur lewat Balkon dengan memakai selendang, "aku juga dapat melakukannya kalau Gangaa bisa. Tak persoalan kalau aku terluka, tapi aku tidak akan membiarkan dirinya tinggal di luar larut malam begini."

Gangaa berusaha membebaskan diri dari bekapan tangan si pemambuk. Dia mengigit tangan yang menutup muliutnya serta sukses membebaskan diri. Gangaa kabur sambil berteriak minta tolong. Pemabuk itu mengejarnya.

Sagar turun dari balkon memakai tali dari kain. Dia berdoa, "tuhan..selamatkan tulangku. AKu tidak tahu bagaimana dirinya dapat turun memakai ini!"

Gangaa ingat bagaimana dirinya bermain kabbaddi ketika para janda di asrma hendak menangkapnya. Gangaa mengambil tongkat serta menantang pemabuk itu, "kalian mau main kabaddi?" Pemabuk terjebakk kata-kata Gangaa serta mendekat. Gangaa memukul mereka dengan tongkat, pemabuk kesakitan. Gangaa minta maaf sebab menyakiti mereka. Salah satu pemabuk sukses meringkus Gangaa. Gangaa kembali berusaha melepaskan diri. Dia melempar tanah ke mata pemabuk itu serta mearikan diri lagi.

Sagar tiba di bawah serta bertanya-tanya kalau seseorang telah sangatlah menculik Gangaa.

Gangaa tetap berlari dari kejaran pemabuk-pemabuk itu. Dia memecahkan suatu pot, mengambil pecahannya serta mengacancam akan melepasr pemabuk itu kalau mereka tidak pergi. Mereka berpendapat enteng ancaman Gangaa serta mendekat. Gangaa terpaksa memperlihatkan kesungguhan kata-katanya. Dia melempar pemabuk itu serta sengaja tidak tentang mereka, "tembakanku rutin tepat. hari ini anda selamat. Lain kali aku akan melempar kepala kalian!" Pemabuk itu sedikit gentar mendengar ancaman Gangaa serta mundur. Gangaa berlari pergi, pembauk itu kembali mengejarnya.

Maharaj membujuk nenek supaya membuka pintu, tapi Prabha mendukung nenek. Katanya, "tidak akan terjadi apa-apa pada gadis miskin semacam dia." Nenek menyahut kalau dirinya wajib menghukum gangaa untuk kebaikannya sendiri, "dia tidak boleh keluar rumah semacam itu. Dia wajib mengerti aturannya."

Sagar terluka dikala coba menuruni tali, "aku heran, bagaimana Gangaa dapat turun memakai ini." Gangaa tiba di kawasan Sagar serta melihatnya bergantungan. Dengan cepat Gangaa membantu Sagar. Dia menonton pisau yang ada di tanganya.

Nenek berdoa supaya yang kuasa menyelamatkan Gangaa. Dhristhi menghampiri nenek serta bertanya apakah nenek juga akan menghukumnya semacam itu apabila dirinya yang melakukan itu, "semua orang berbuat kesalahan. Ku mohon, izinkan Gangaa masuk kedalam rumah!" Maharaj ikut membujuk nenek, "tidak aman bagi seorang gadis berada di luar selarut ini." Nenek akhirnya menyerah serta mengatakan pada Dristhi, "jangan sempat bicara semacam ini lagi. Kau merupakan kenang-kenangan terbaru dari putriku Suman." Prabha terkesan kesal sebab nenek menyerah.

Gangaa menceritakan segalanya pada Sagar. Dia juga prihatin pada Sagar sebab dirinya tdiak tahu bagaimana caranya turun memakai tali tapi mau mencoba demi dirinya. Sagar menegaskan, "aku datang kesini untukmu! AKu mengangkat pisau ini untuk berkelahi dengan orang yang ingin menculikmu alias yang akan membawamu pergi." Gangaa takjub menonton kepedulian Sagar padanya. Pintu gerbang mutlak terbuka. Semua orang terkejut menemukan Sagar ada di sana sambil mengangkat pisau di tangan. Mereka bertanya, "Sagar, apa yang kau lakuan di sini?" Sagar menjawab kalau dirinya keluar untuk mengecek kondisi Gangaa. Prabha menyuarakan keraguannya, "anak kecil ini keluar dengan pisau buah untuk menyelamatkan Gangaa?" Omkar pura-pura prihatin, "kau kan dapat bilang padaku kalau kau begitu khawatir pada Gangaa." Mendengar itu Sagar berubah pikiran, "mengapa aku wajib khawatir padanya? Aku hanya mencemaskan mama. Dia tentu akan kecewa kalau hingga seseorang berangkat mengangkat Gangaa. Papa juga tentu akan memarahinya. Aku tidak perduli kalau ada yang mengangkat berangkat gangaa." Mendengar itu Gangaa membalas, "aku juga tidak perlu siapapun. Aku tahu bagaimana menjaga diriku sendiri serta aku telah melakukannya. Aku dapat menjaga diriku sendiri!"

Gangaa mengharagai Sagar yang belajar turun dari loteng dengan memakai Sare, "baik sekali kau datang sebab baginda serta nyonya. Kau telah belajar sesuatu." Semua orang menonton Sare yang tergantung daru teras balkon. Sagar marah. nenek tidak percaya Sagar dapat melakukan itu. Sagar dengan kesal mengatakan pada Gangaa kalau lain kali dirinya tidak akan datang untuk menyelamatkan dia, "aku tidak akan melakukan apapun untukmu mulai sekarang." lalu dirinya melangkah masuk dengan marah.

Melihat itu, Omkar memarahi gangaa sebab berlaku sombong, "dia datang untuk menolongmu.... tidak bermanfaat mengasihani orang semacam dia!" nenek menyela, "orang lain akan mengucapkan terima kasih ..tapi kau arogan sekali." Prabha ikut berkomentar, "gadis ini telah menghina mu di hadapan semua orang banaras." Nenek setuju serta memperingatkan Gangaa, "aku marah padamu tapi aku akan memberimu peluang sau kali lagi. Jika kau tidak mau mendengar apa yang kukatakan, lain kali tidak ada seorangpun yang dapat menolongmu, tidak juga Niru!" Prabha mendukung ucapan nenek dengan berkata, "semua ini sebab kebaikan nenek jadi kau di biarkan masuk kedalam." Gangaa menatap Prabha dengan marah. Maharaj mengajal gangaa masik kedalan sebelum nenek mengatakan apa-apa pada Gangaa.

Sagar sangat marah pada Gangaa yang sebab kesombongannya, "aku mengambil resiko yang begitu besar tapi dirinya malah semacam itu." Dristhi menghampiri Sagar serta menenangkannya, "kau tidak apa-apa? Kalian berdua sama saja. Dan saling membalas satu sama lain. Jangan ambil hati. Dia tidak bermaksud apa-apa." Sagar bersikeras mengatakan Gangaa egois. Dristhi menyuruh Sagar peri kedapur untuk mengembalikan pisau yang dipegangnya.

Gangaa menceritakan pengalamannya pada Maharaj. Maharaj memujinya dengan kagum, "kau pemberani sekali. Kau mengalahkan semua orang itu. Ayo makan perlahan.."! Gangaa sangat lapar. Koki menonton jempol Gangaa serta bertanya. Gangaa bercerita kalau jempolnya terluka dikala membikin miniatur sepeda, "aku sedang mencoba menyelesaikan menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat ketika tanganku terluka..." Gangaa menceritakan semuanya. Tentang miniatur sepeda buatan ayahnya yang di berbagi pada turis itu demi memenuhi janji.

Maharaj bertanya mengapa Gangaa tidak memberitahu Sagar? Gangaa menjawab kalau dirinya tidak ingin membikin Sagar tambah marah padanya, "akhir-akhir ini dirinya rutin memarahiku untuk faktor sekecil apapun. Merusakan laptopnya merupakan faktor yang sangat besar. Dia tentu akan sangat marah!"
Sagar mendengar semua pembicaraan Gangaa serta Maharaj.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »