Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Gangaa Episode 102

Diposting oleh On Sabtu, Maret 05, 2016

Sinopsis Gangaa episode 102 . Gangaa berangkat sekolah memakai Saree. Sagar melihatnya. Yash juga. Yash tahu bahw aa guru yangs edang menghukum anak-anak sebab tidak pakai seragam. Yash mengabarkan Gangaa pada guru tersebut. Guru memanggil Gangaa serta bertanya apakah Gangaa sekolah di sekolah mereka? Gangaa memperlihatkan akibat ujiannya, "aku datang untuk belajar." Guru bertanya mengapa gangaa datang denga baju semacam itu, "ini bukan seragan sekolah kita." Gangaa bertanya apakah yang dirinya kenakan tidak baik, "aku jug seorang murid. Aku telah lulus ujian. Mengapa tidak dapat sekolah? Aku hanya akan datang memakai seragan ini saja." Guru mengangkat Gangaa menghadap kepala sekolah. Yash bahagia serta yakin Gangaa akan kena marah.


Nenek membagikan saree serta tasbih pada para janda. Omkar mengambil alih dikala tiba giliran Sudha. Beberapa wanita yang menonton kejdian Sudah dengan Omkar saling berbisik. Nenek menyuruh Sudha membawakan minuman untuknya. Sudha beranjak pergi. Omkar mengikutinya. Para wanita mengenali Omkar sebagai pria yang bersama Sudha. Seorang wanita mengatakan jikalau Omkar memandang tanpa henti pada Sudha, begitu pula Sudha, "jadi ini tidak mungkin terjadi dari satu sisi."

Kepala sekolah memberitahu Gangaa bahwa dirinya wajib mengenakan seraham jikalau ingin sekolah di sekolahnya. Gangaa bersikeras, "mengapa aku tidak dapat belajar dengan baju semacam ini?" Kepala sekolah mengatakan dirinya tidak bsia mengganti aturan hanya demi dia. Gangaa memikirkan aturan di sekolah lain, "nenek ingin aku mengikuti dharma para janda, serta kalian ingin aku memakai seragam. Lalu apa yang wajib aku lakukan?" Gangaa memperlihatkan kualitas ujiannya pada kepala sekolah, "aku memperoleh kualitas keren dalam ujian, "tolong biarkan aku sekolah.." Kepala sekolah tidak berdaya, "aku wajib menjaga disimplin di sekolah ini. Maafkan aku!" Gangaa keluar dari ruang kepala sekolah dengan sedih.

Omkar menekan Sudha ke dinding. Sudha mengancamnya akan berteriak. Omkar tidak terpengaruh, dirinya mengingatkan Sudha jikalau dirinya itu perempuan, "orang tidak akan percaya pada wanita apapun yang terjadi. Pernahkah kau berjumpa pria semacam aku sebelumnya? Aku hanya ingin menawarkan warna dalam hidupmu yang sunyi." Sudah tahu apa yang diharapkan Omkar, "kautidak akanberhasil!" Omkar bertanya alasannya. Sudha mengatakan sebab dirinya tidak akan membiarkan bayangan orang yang menjijikan jatuh diatas tubuhnya, :kau telah menghinaku, orang-orang mulai menuturkan mengenai ini." Omkar mengatakan jikalau orangyang menuturkan mereka akanberhenti sendiri. Sudha mengingatkan omkar jikalau dirinya merupakan seorang janda, "apa yang kau perbuat merupakan melanggar dharma. Kau coba berbuat baik padaku jadi aku bertekuk lutut padamu. Mustahul! AKutidak akan menjalin ubungan dengan pria semacam dirimu!" Omkar mengatakan jikalau dirinya hanya ingin memberi kehormatan pada Sudha, "banyak wanita rupawan yang ingin bersamaku." Sudha mengingatkan jikalau dirinya telah memperlihatkan di mana daerah omkar di kuil kemarin, "pergilah dariku!" Madhvi yang menguping pembicaraan mereka bersembunyi jadi Omkar tidak dapat melihatnya. Omkar keluar dengan marah. Sudah menangis. Madhvi menghubungkan kejadian itu dengan apa yang di katakan Dhristi padanya, "aku tidak menyangka abang ipar dapat membungkuk begitu rendah."

Gangaa duduk di luar sekolah dengan wajah sedih. Dia berpikir tentu ada sekolah di banaras yang mengizinkan muridnya mengenakan kain sare putih, "aku akan belajar di sekolah itu." Dia menemui seorang penjuak serta minta segelas teh. Penjual itu tidak paham maksudnya serta memberinya Samosa. Ganga menolak, "aku merupakan janda. aku tidak boleh makan makanan yang di goreng serta yang sejenisnya." Seorang gadis datang membeli samosa. Dia mengenakan seragam berwarna putih. Gangaa bertanya padanya apakah dirinya janda? gadis itu menjawab jikalau itu merupakan seragam sekolahnya. gangaa mendapat ide, "seragamnya berwarna putih. nenek tidak akan keberatan." Gangaa hendak bertanya pada gadis itu, tapi gadis itu telah duduk di Bajaj serta berangkat bersama teman-temannya. Gangaa coba mengejarnya tapi sia-sia.

Sagar menonton Gangaa, "apa yang kau perbuat di sini?" Gangaa memberitahu Sagar mengenai sekolah yang memakai seragam berwarna putih, "nenek tidak suka aku sekolah sebab mengenakan seragam berwarna. nenekpasti setuju jikalau aku belajar di sekolah yang memakai seragamberwarna putih." Sagar setuju dengan ilham itu, "kau pintar, Gangaa. Tapi kita tidak tahu di mana ada sekolah yang seperi itu." Mereka berdua lalu berpikir. Gangaa menyuruh Sagar memakai laptopnya untuk mencarinya. Sagar berlari mengambil laptop lalu bersama-sama dengan Gangaa coba cari sekolah yang memakai seragam putih. Hingga waktu habis mereka belum menemukan info itu. Peon memanggil Sagar, menyuruhnya masuk kelas. Akhirnya Sagar menemukan alamat sekolah itu. Dia menawarkan alamatnya pada Gangaaa, "sekolah itu jauh sangat jauh." Tapi Gangaa tidak keberatan, selagi itu tetap di Banaras. Sagar memberi Gangaa uang untuk ongkos naik bajaj alias yang lainnya. Gangaa mengatakan jikalau dirinya mengambil uang itu sebagai pinjaman, "aku akan mengembalikannya." Sagar malas berdebat denganya makanya hanya membisu saja.

Gangaaa tiba di sekolah itu dandi beirtahu jikalau ujian masuk telah di tutup. Gangaa menemui kepala sekolah serta memohon supaya di izinkan masuk ke kelasnya, "aku ingin belajar. Ini sangat penting bagiku. AKutidak bsia memakai seragam yang berwarna. AKu hanya bsia belajar di sini... aku seorang janda." Para wanita yang mendengarnya tertegun. Mereka bertanya mengenai pernikahan Gangaa serta bagaimana suaminya mati. Gangaa memperlihatkan kualitas ujian masuknya, "aku akan belajar keras. AKu akan membikin kalian bangga. AKu akan melakukan yang paling baik untuk sekolah. Kumohonkan izinkan aku sekolah di sini." Para wanita berdunding serta akhirnya mengabulkan permintaan Gangaa, "ajak seseorang di rumahmu kesini untuk mengisi formulir. Kita akan lihat alangkah keras kau belajar. Anak perempuan dapat belajar di sini dengangartis sampai kelas 8. Tidak akan ada biaya. Setidaknya kau bsia belajat sampai ingkat itu."
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »