Sinopsis Belahan Jiwa Kahraman, Sinopsis Antara Nur dan Dia, Sinopsis Uttaran, Sinopsis Baalveer, Sinopsis Asokah, Sinopsis Anak Jalanan, Sinopsis Gangaa

Sinopsis Gangaa Episode 85

Diposting oleh On Rabu, Februari 24, 2016

Sinopsis Gangaa episode 85 Saat menaiki tangga kaki pak Tiwari tersandung serta dirinya jatuh dari tangga. Gangaa bergegas menghampirinya. Pak Towari merluka serta merintih kesakitan. Gangaa membantunya duduk. Kaki pak tiwari berdarah. Gangaa menolong melepas sandalnya. Tiwari menyuruh Gangaa memanggil seseorang. Gangaa memanggil koki serta Mehry, tapi di rumah tidak ada seorangpun. Di apergi memanggil Sagar, tapi pintu kamar terkunci serta terdengar musik keras dari kamarnya.


Pak Tiwari memanggil Gangaa. Gangaa memberitahu pak Tiwari kalau di rumah tidak ada orang. Pak tiwari tidak dapat bergerak, "aku wajib berangkat ke rumah sakit. Bisakah aku meminjam kain untuk mengikat kakiku?" Gangaa lari untuk mengambil dupattanya serta memberikannya pada pak Tiwari. Tiwari hendak mengikat kakinya yang terluka, tapi Gangaa melarangnya, "tulang kalian terluka, kaki kalian berwarna biru." Tiwari dengan heran bertanya, "bagaimana kau tahu?" Gangaa mengatakan kalau dirinya sempat menonton luka semacam itu. Dia ingat bapaknya dulu sempat menolong orang yang terluka persis semacam luka pak Tiwari. Bapak mengikat tongkat kayu di sebelah luka jadi orang yang terluka dapat berdiri tegak.

Gangaa bergegas lari keatas untuk mengambil tongkat serta bantalan kriket punya Sagar. Lalu dengan hati-hati dirinya meletakkan kaki pak Tiwari yang terlukan di anatara keduanya serta mengikatnya dengan selendang. Pak Tiwari sangat kesakitan. Gangaa mengambilkan kaca mata pak Tiwari yang terjatuh, lalu berangkat keluar untuk memanggil becak. Gangaa menolong pak Tiwari berjalan, tukang becak juga membantunya naik keatas becak. Gangaa memberitahu tukang becak supaya menyetir dengan hati-hati untuk menghindari lubang. Gangaa berlari di depan mereka untuk memandu. Tiwari menatap Gangaa dengan rasa terima kasih.

Nenek serta semua orang pulang kerumah. Mereka berkata mengenai puja yang akan di lakukan. Prabha tetap berpikir bahwa tidak mungkin memperoleh kedamaian di rumah itu kalau Gangaa tetap tinggal bersama mereka.

Sagar memarahi Yash, "siapa yang mengambil barang-barang keluar dari kotak kriket ku?" Semua orang mendengar teriakan Sagar. Mereka semua oergi keatas. Koki serta Mehri pun telah kembali, mereka berdua bertengkar mengenai pekerjaan penting yang mereka lakukan. Yash menanyakan Gangaa, "dia yang suka mengambil barang-barang Sagar. AKu sempat menonton dirinya melakukan itu sebelumnya." Madhvi bertanya-tanya mengapa Gangaa melakukan itu. Yash menjawab, "untuk balas dendam!" Sagar membahas kalau mereka mendengarkan musik dengan bunyi yang keras, "dia tidak bsia kosentrasi dalam belajar." Prabha menyuruh nenek supaya tidak mengampuni Ganga apabila dirinya sangatlah melakukan hall itu. Madhvi tidak yakin kalau Gangaa yang melakukan itu.

Gangaa masuk dengan bantalak kriket. Semua orang melihatnya. Yash menyebut Gangaa pencuri. Sagar membentak Gangaa sebab telah merusak bantalan kriketnya. Madhvi melarang Sagar berteriak, "kau kanbisa bertanya baik-baik padanya." Lalu menanyai Gangaa. Yash bersikeras kalau Gangaa melakukan itu untuk balas dendam. gangga menyangkal. Prabha menunjuk bantalan kriket yang di pegang Gangaa. omkar ikut nibrung serta mengatakan kalau Gangaa hanya dapat membikin masalah.

Niranjan datang. Sagar mengaduhkan Gangaa padanya. Tiwari masuk serta berkata, "aku akan memberitahu kalian semua." Semua orang menonton dirinya berlangsung dengan bantuan tongkat. Kata Tiwari, "gangaa tidak bersalah." Niranjan dengan heran bertanya mengenai kaki pak Tiwari. Tiwari membahas kalau dirinya jatuh dari tangga, "sesuatu dapat saja terjadi, tapi Gangaa telah menyelamatkan aku... ~Pak Tiwari menceritakan kejadiannya~ AKu tidak tahu kalau dirinya sangat cerdas. Doktor juga memujinya. Orang dapat lupa segalanya kalau tertimpa masalah, tapi gadis ini menyelamatkan aku dengan kecerdasannya. Kalau tidak aku tentu berada dalam persoalan besar." Niranjan menatap Gangaa dengan penuh kekaguman.

Pak Tiwari mengucapkan terima kasih pada Gangaa. Niranjan mengatakan kalau dirinya sangat bangaa pada Gangaa. Semua orang menatap terbelalak tidak percaya dengan cerita Tiwari. Tiwari dengans enang hati setuju untuk mengajari Gangaa, "aku tidak akan lupa kebaikannya. Aku tentu akan mengajarinya." Gangaa terkesan gembira. Niru setuju untuk mengirim Gangaa ke rumah Tiwari. Tiwari meminta Gangaa supaya datang setiap hari. Niru menepuk pipi Gangaa dengan lembut. Dia lalu meminta Madhvi supaya membikin teh untuk pak Tiwari.

Gangaa menghampiri Sagar, "sekarang kau tahu aku tidak mencuri barangmu." Sagar tidak mengatakan apa-apa serta beranjak pergi.

Esok paginya ketika nenek tersadar dirinya menonton Gangaa belajar. Sore harinya pak Tiwari datang serta mengajarinya. Gangaa bergitu bersemangat dalam belajar. Sagar mengintipnya serta merasa bahagia ketika Gangaa sukses menjumlahkan perkalian dengan benar. Sagar juga bahagia ketika mendengat pak Tiwari memuji Gangaa.

Niranjan melalui kamar nenek serta mengintip kedalam. Dia menonton Gangaa tidur dengan buku-buku di sampingnya. Dengan hati-hati Niru memindahkan buku-buku itu lalu menyelimuti tubuh Gangaa serta membelai rambutnya. Dia juga luar biasa tirai jadi sinar matahari tidak jatuh di wajah gangaa.
Gangaa berlajar giat siang serta malam. Dia menghapal tabel dengan keras. Nenek memnarahinya sebab belajar sepanjang waktu. Nenek menyuruh gangaa mencuci pakaian. Gangaa melakukan oekerjaanya sambil terus menghapal. Sagar mengawasinya sambil tersenyum ketika mendengar dirinya menghapal. Dan ketika Gangaa memergokinya, Sagar memasang wajah datar. Gangaa menatap Sagar, tapi Sagar bergegas meninggalkannya.

Gangaa menyelesaikan pekerjaanya tanpa ada kesalahan. Tulisannya tanganya juga terus baik. Nranjan menanyakan kemajuan belajar gangaa dari pak Tiwari. Pak Tiwari mengatakan semua faktor baik mengenai dia, "dia bsia menulis bahasa ingris dengan cukup baik serta menyelesaikan penjumlahan matematikan dengan baik juga." Niranjan menghargai jerih payah mereka berdua, "Gangaa telah bekerja keras siang serta malam. Aku telah memantau dia." Gangaa bertanya pada pak Tiwari apakah dirinya telah boleh siap untuk memberinya ujian masuk? Pak Tiwari menyangka
Sumber :  by Meysha Lestari.
Baca juga Sinopsis Gangaa Episode 84
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »