Kamandanu jatuh cinta dengan gadis desa Manguntur, Nari Ratih. Namun, hubungan asmara itu kandas karena kakaknya, Dwipangga. Kamandanu memutuskan untuk mendalami kanuragan dan diberikan pedang oleh gurunya. kelak, pedang itu bernama pedang naga puspa.
Kamandanu kembali bertemu orang bertopeng yang tempo hari mengejeknya sebagai orang cengeng. Orang itu mencuri kalung batu nirmala pemberian nari ratih. Kamandanu marah dan mengejar berusaha mendapatkan kembali kalung itu. Sebab dia sudah berjanji pada nari ratih bahwa dia akan menjaga kalung itu dengan nyawanya. “seorang lelaki sejati tidak pernah mengingkari janji,” kata kamandanu. Orang bertopeng itu ternyata empu ranubaya. Dia sedang mendidik kamandanu agar tidak menjadi orang yang lemah karena wanita.
Sejak saat itu, kamandanu semakin tekun berlatih silat, dan berhasil menguasai seipi angin. Suatu saat, kamandanu nyaris kepergok ayahnya saat pulang latihan. Hanggareksa menyangkanya pencuri, lalu mengejarnya. Kamandanu menggunakan jurus seipi angin untuk kabur. Empu hanggareksa yang mengenal jurus itu, menyangka orang itu empu ranubaya yang sedang memata-matainya. Maka empu hanggareksa mendatangi empu ranubaya dengan marah, lalu terjadi perkelahian. Perselisihan itu akhirnya membuat empu hanggareksa berpikir untuk melenyapkan empu ranubaya dengan cara licik.
Sementara... Kalung batu nirmala itu ternyata menimbulkan masalah panjang. Arya dwipangga melihat kalung itu di tangan kamandanu dan hatinya mulai cemburu. Arya dwipangga menyuruh nari ratih meminta lagi kalung itu. Tapi nari ratih menolak. Apa yang sudah diberikan tidak mungkin diminta lagi. Arya dwipangga sangat kesal mendengarnya. Hampir saja dia menampar nari ratih. Beruntung ada empu hanggareksa yang memergokinya. Demi mendamaikan putranya, empu hanggareksa meminta kalung itu dari tangan arya kamandanu. Tapi kamandanu tetap menolak. Dia hanya akan menyerahkan kalung itu kalau nari ratih sendiri yang memintanya.
Baca Juga Sinopsis Pedang Naga Puspa Episode 4